Kamis, 22 September 2016,
DAMASKUS, ARRAHMAHNEWS.COM -Suriah mengatakan tidak memerlukan nasihat dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon setelah dikeluarkannya tuduhan bahwa pemerintah Suriah membunuh warga sipil. (Baca juga: Sekjen PBB Minta Bantuan Iran Atasi Krisis di Suriah dan Yaman)
Sekjen PBB “telah menyimpang dari perannya dalam menemukan solusi untuk masalah-masalah internasional,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Suriah pada Selasa (20/09).
Ban membuat tuduhan itu dalam pidato perpisahannya kepada Majelis Umum di markas besar PBB di New York pada Selasa. (Baca juga: Siapa Pengganti Ban Ki Moon Jabat Sekjen PBB?)
Suriah mencatat bahwa apa yang dilakukan Ban itu menyimpang “sangat jauh dari aturan piagam PBB,” sementara menekankan bahwa badan internasional itu belum mencapai apa-apa dalam penyelesaian konflik apapun selama Ban menjabat. Pernyataan itu menegaskan bahwa rakyat Suriah memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri dan “tidak perlu saran Ban”.
Selama pidatonya, Ban mengatakan semua pihak dalam konflik di Suriah telah menewaskan warga sipil, terutama pemerintah Suriah. Ia juga mengecam serangan baru pada konvoi bantuan PBB di Suriah Aleppo sebagai serangan yang “memuakkan, biadab dan serangan yang tampaknya disengaja”. (Baca juga: Moskow Sebut Ban Ki Moon Tak Obyektif)
Media-media Barat dan Arab pendukung teroris menyebut pihak pemerintah di balik serangan tersebut, namuh hal itu dibantah dengan tegas oleh sumber militer Suriah.
SANA melaporkan bahwa sumber itu mengatakan rumor yang diedarkan oleh beberapa media tentang Tentara Arab Suriah menargetkan konvoi bantuan kemanusiaan di desa Orum al-Kubra Utara Aleppo adalah sebuah kebohongan besar.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa baik Aerospace Angkatan Rusia maupun Angkatan Udara Suriah sama sekali tidak pernah menargetkan konvoi bantuan kemanusiaan di Provinsi Aleppo. (ARN)
