Amerika

Korut Bersumpah Akan Memperkuat Kemampuan Nuklirnya

Sabtu, 24 September 2016

NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Korea Utara pada hari Jumat, kembali menegaskan akan memperkuat kemampuan senjata nuklirnya, meskipun ada badai kecaman dan sanksi dari PBB, dan mengatakan tidak akan pernah meninggalkan program senjata nuklirnya selama masih ada ancam dari negara-negara bersenjata nuklir.

Dalam pidato di Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menjelaskan bahwa senjata nuklir negaranya sebagai “ukuran pertahanan diri” atas “ancaman nuklir Amerika Serikat.”

“Senjata nuklir adalah kebijakan dari negara kami,” katanya. “Selama ada negara-negara senjata nuklir yang bermusuhan dengan DPRK, maka keamanan nasional kita dan perdamaian di semenanjung Korea dapat dipertahankan hanya dengan nuklir,” katanya, menggunakan akronim untuk Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara.

Ri Yong Ho juga mengatakan Korea Utara “akan terus mengambil langkah-langkah untuk memperkuat angkatan bersenjata nuklir dalam kuantitas dan kualitas.”

Ri mengatakan semenanjung Korea adalah “titik nyala yang paling berbahaya di dunia, yang bahkan dapat memicu pecahnya perang nuklir.”

Dia juga menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan yang melakukan “latihan perang nuklir” dengan tujuan “memusnahkan” pemimpi Korea Utara dan menduduki Pyongyang.

Tes nuklir dan rudal Korea Utara mendapat kecaman di seluruh dunia dan telah menghasilkan beberapa putaran sanksi PBB, yang paling terbaru yang diadopsi pada bulan Maret. Selain itu, diskusi telah berlangsung, kemungkinan PBB akan memberikan sanksi resolusi baru setelah uji coba nuklir kelima dan terbesar di Korea Utara pada 9 September lalu.

Ri mengatakan bahwa dengan memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara, Dewan Keamanan PBB telah “memainkan peran kesewenang-wenangan Amerika Serikat.”

Dia menuduh Amerika Serikat mengancam Korea Utara dengan menerbangkan B1-B pembom strategis yang melintasi garis demarkasi militer di semenanjung Korea, dan memperingatkan “Kami bukan penonton, Amerika Serikat akan menghadapi konsekuensi yang luar biasa dan di luar imajinasinya.”

Amerika Serikat menerbangkan dua B1-B di wilayah udara Korea Selatan pada hari Rabu, penerbangan kedua sejak tes nuklir pada 9 September. Pasukan AS dan Korea mengatakan penerbangan itu unjuk kekuatan dan komitmen AS untuk menjaga keamanan semenanjung. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca