Jum’at, 30 September 2016
RIYADH, ARRAHMAHNEWS.COM – Pada hari Rabu, Kongres AS mengesahkan undang-undang yang memungkinkan para korban untuk mengajukan gugatan terhadap Arab Saudi karena mendukung para pembajak yang bertanggung jawab atas serangan terror 11 September 2001, karena kebanyakan dari para teroris yang terlibat adalah warga negara diduga Saudi.
“Erosi kekebalan berdaulat akan memiliki dampak negatif pada semua negara, termasuk Amerika Serikat,” kata sebuah sumber kementerian Luar Negeri Saudi pada hari Kamis (29/09), seperti dikutip The Daily Star. (Baca juga:Kongres AS Kesampingkan Veto Obama, Keluarga Korban 9/11 Dapat Menuntut Arab Saudi)
Sebelumnya, di hari Rabu, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan kepada para wartawan bahwa suara Senat AS yang mengesampingkan veto Obama adalah hal yang “memalukan.”
Obama sendiri mengatakan bahwa Kongres telah membuat kesalahan karena menolak vetonya, menurutnya hal itu bisa membahayakan hubungan luar negeri AS dan membuat orang-orang Amerika rentan terhadap tuntutan hukum asing. (Baca juga:“VETO” UU 9/11, Hadiah Obama Untuk Hari Kemerdekaan Saudi)
“Bakal menjadi preseden berbahaya karena individu di seluruh dunia bisa menuntut pemerintah AS,” kata Obama, Kamis (29/09)
Parlemen untuk pertama kalinya memilih untuk menolak hak veto Presiden Barack Obama atas rancangan undang-undang (RUU) yang memberikan celah penuntutan hukum kepada Arab Saudi atas serangan teror 9/11.
Ini adalah kali pertama bagi Kongres dan Senat satu suara menolak veto Obama yang sebentar lagi lengser dari Gedung Putih. Para senator bersuara 97 banding 1 untuk setuju menolak veto. Sementara kongres, bersuara 348 banding 77. (ARN)
Sebar:
