arrahmahnews

Ketegangan Rusia-AS Lebih Berbahaya dari Era Perang Dingin

Minggu, 09 Oktober 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, JERMAN – Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat “lebih berbahaya” daripada era Perang Dingin. (Baca juga: Israel Dibalik Ketegangan AS-Rusia Untuk Ciptakan Perang Nuklir di Suriah)

“Ini sebuah kekeliruan dalam berpikir, bahwa ini seperti Perang Dingin. Waktu saat ini berbeda dan lebih berbahaya,” Steinmeier membuat pernyataan dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Bild Jerman, pada hari Sabtu (8/10).

Steinmeier mencatat bahwa konflik di Suriah dan Ukraina, serta baru-baru ini penghentian kerja sama nuklir antara dua musuh era Perang Dingin yang memicu permusuhan antara kedua negara.

Pada tahun 2014, bentrokan meletus antara pemerintah yang didukung AS di Kiev dan pasukan pro-Rusia di timur Ukraina. Amerika serta Uni Eropa telah menuduh pihak Rusia memainkan peran dalam konflik Ukraina. Moskow, bagaimanapun, membantah tuduhan itu. (Baca juga: Tegang Dengan AS, Rusia Sebar Kapal Perang Berudal Jelajah di Laut Mediterania)

Pekan lalu, Rusia menangguhkan perjanjian kerjasama sektor nuklir dan energi dengan AS atas sanksi Washington yang dikenakan akibat krisis di Ukraina, lalu menangguhkan perjanjian dengan AS pada pembuangan plutonium, karena “ancaman terhadap stabilitas strategis yang ditimbulkan oleh tindakan bermusuhan AS dalam melawan Rusia.”

Steinmeier mencatat ketegangan yang lebih berbahaya, karena Perang Dingin telah menjadi “garis merah” yang dihormati oleh kedua negara, tetapi lingkungan multi-polar saat ini memiliki begitu banyak konflik regional yang membuat geopolitik “lebih tak terduga”. (Baca juga: Rusia Kerahkan Ribuan Pasukan Khusus dan Pertahanan Udara Antey-2500 di Suriah)

“Tapi terlepas dari semua frustrasi, kekecewaan dan ketidakpercayaan yang mendalam terlihat pada kedua sisi,” tulisnya. “Kita harus terus mencari cara untuk mengakhiri kegilaan di Suriah. AS dan Rusia harus terus berbicara,” tambahnya. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca