Selasa, 11 Oktober 2016,
TEHERAN, ARRAHMAHNEWS.COM – Utusan khusus Rusia di Suriah, dalam pertemuan dengan pejabat Iran tinggi, mengatakan bahwa kegagalan AS untuk memisahkan “pemberontak moderat” dari teroris al-Nusra adalah alasan di balik runtuhnya kesepakatan gencatan senjata di negara Arab yang dilanda perang itu. (Baca juga: PARADIGMA DUNIA BARU: China, Iran, Rusia, Tim Terkuat Dunia)
“Kerjasama Iran-Rusia dalam memerangi terorisme di Suriah adalah kerjasama yang berkelanjutan, komprehensif dan strategis”, tambah Alexander Lavrentiev, dalam pertemuan dengan Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC), di Teheran, Senin (10/10) kemarin.
Mengungkapkan penyesalan atas pendekatan politik vis-à-vis AS di Suriah, Lavrentiev menambahkan bahwa orang-orang Amerika Serikat yang menentang resolusi diplomatik untuk krisis Suriah tidak mengindahkan situasi menyedihkan yang ada disana. (Baca juga: AS Tak Siap Perang Dengan Rusia dan China)
Gencatan senjata selama seminggu di Suriah yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Rusia, runtuh bulan lalu dengan Moskow dan Washington menuduh satu sama lain saling melanggar kesepakatan gencatan senjata.
Moskow telah membantu Damaskus dalam memerangi terorisme. Jet-jet tempur Rusia telah menggempur posisi teroris di Suriah sejak 30 September 2015, atas permintaan resmi dari Damaskus. (ARN)
Sebar:
