arrahmahnews

Sindir Putin, Politisi Perancis Ramai-ramai Kecam Hollande

Rabu, 12 Oktober 2016

PARIS, ARRAHMAHNEWS.COM – Para politisi Perancis mengkritik dengan keras komentar Presiden Prancis Francois Hollande, di mana ia mengatakan bahwa ia tidak yakin apakah harus bertemu dengan rekan Rusia-nya Vladimir Putin mengingat situasi di kota Suriah, Aleppo.

Pada hari Minggu, Hollande mengatakan komentarnya itu kepada Saluran tv Perancis, TMC, bahwa ia tidak yakin apakah ia harus menerima rekan Rusia-nya Vladimir Putin dalam kunjungan mendatang ke Paris. Menyusul komentar ini, Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Putin membatalkan rencana kunjungannya ke Perancis. (Baca juga:Putin Batalkan Kunjungan ke Perancis Pasca Sindiran Hollande)

Kontan saja komentar presiden Perancis memicu gelombang kritik dan kecaman dari sejumlah politisi negara itu. Mantan Perdana Menteri Perancis, Francois Fillon, mengecam Hollande atas keengganannya untuk bertemu dengan Putin dan menekankan bahwa dialog antara Perancis dan Rusia adalah “sangat diperlukan”.

“Tentu saja, dia [Hollande] harus menerima presiden Rusia,” katanya dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Europe 1, menambahkan bahwa “dialog ini [antara Perancis dan Rusia] sudah sangat ditunggu selama empat tahun.” (Baca juga:Rusia Veto Draft Resolusi Perancis Terkait Suriah di DK PBB)

“Francois Hollande sendiri mengumumkan bahwa ia akan mengusulkan pembentukan koalisi anti-teroris yang luas, termasuk Rusia, saat ia memberikan pidato di [Majelis Nasional] setelah serangan teror Paris tapi [ide] ini entah bagaimana ditinggalkan,” jelas Fillon kepada Europe 1.

Nicolas Dhuicq, seorang anggota parlemen Perancis dan anggota dari Partai Republik, menyebut bahwa posisi presiden “benar-benar kontraproduktif” dan mengatakan bahwa pernyataannya itu adalah sebuah bentuk “penghinaan untuk Rusia.”

“Kepala negara serta pemerintah Perancis benar-benar kekurangan budaya serta kejelian politik,” kata Dhuicq kepada RT, menambahkan bahwa perilaku seperti itu bertentangan dengan kepentingan kedua negara, Eropa dan Rusia.

Ia juga menyebut situasi sekarang “tidak masuk akal, tidak berguna dan tidak efektif,” menekankan bahwa perkembangan Eropa adalah “sepenuhnya tergantung pada kebijakan luar negeri AS.”

Kata-katanya dibenarkan oleh seorang anggota parlemen Perancis yang lain, Thierry Mariani, yang juga anggota dari Partai Republik. Mariani menyebut Hollande “antek AS,” yang membawa kebijakan luar negeri Perancis menjadi “kebuntuan.”

“Saya bertanya pada diri sendiri pertanyaan, apakah kebijakan luar negeri Perancis benar-benar ada. Saya semakin mendapatkan kesan bahwa kita [Prancis] hanyalah lampiran Departemen Luar Negeri AS, atau [apakah] kebijakan luar negeri Perancis hanyalah salinan kebijakan luar negeri AS. “

Damien Lempereur, anggota dewan dari Partai Kebangkitan Perancis (Debout la France, DLF), menyebut pernyataan Hollande itu sebagai “kesalahan dari presiden Perancis,” menambahkan bahwa “sama sekali tidak ada alasan untuk tidak menerima presiden Rusia.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca