arrahmahnews

Bayang-Bayang Perang Nuklir Rusia-AS

Selasa, 18 Oktober 2016

WASHINGTON, ARRAHMAHNEWS.COM – Website ini pernah meramalkan bahwa dunia telah sampai pada titik dimana perang nuklir sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Ketika kesadaran publik global tentang kejahatan-kejahatan konspirator New World Order telah muncul karena keberadaan internet, tidak ada cara lain untuk menghapuskan kesadaran globa itu selain dengan meletuskan ‘perang dunia’. [Baca; Prediksi Perang Besar Rusia-AS di Suriah]

Ini hanyalah pengulangan dari Perang Dunia I dan Perang Dunia II, dengan motif yang sama, namun dengan modus dan aktor yang berbeda. Dan perbedaan lainnya adalah daya hancur Perang Dunia III yang jauh lebih hebat karena digunakannya senjata-senjata nuklir.

Tidak ada peluang terjadinya Perang Dunia III atau perang nuklir yang lebih besar dari saat ini, di luar krisis Kuba tahun 1960-an. Media-media massa dan para pengamat politik Rusia, Amerika dan Eropa saat ini sibuk dengan topik tentang kemungkinan terjadinya perang nuklir paska kegagalan gencatan senjata konflik Suriah. [Baca; Professor AS: Hasutan Washington Sebabkan Perang Nuklir di Suriah]

Wartawan/penulis Rusia berdarah yahudi Israel Shamir pada 11 Oktober menulis artikel menarik berjudul “Nuclear Poker” di situs The Unz Review: “Jika permainan poker terbesar sepanjang sejarah diakhiri dengan perang nuklir, dan orang-orang yang selamat mempelajari apa penyebabnya, mereka akan mati karena tertawa. Perang Dunia III dipicu oleh Amerika yang berusaha menyelamatkan Al Qaeda.”

Sementara media terkemuka Inggris Daily Express pada 15 Oktober menulis laporan berjudul “Nuclear war ‘IMMINENT’ as Russia tells citizens to find out where the closest bunkers are”. Ini di luar laporan media-media internasional tentang pemerintah Rusia yang memanggil pulang warga-negaranya dari luar negeri sebagai antisipasi terjadinya perang dunia. [Baca; Israel Dibalik Ketegangan AS-Rusia Untuk Ciptakan Perang Nuklir di Suriah]

“Sebuah siaran televisi Rusia yang menakutkan secara eksplisit menyerukan kepada warga untuk mencari bunker bawah tanah terdekat dan secara berulang-ulang mengingatkan para wisatawan untuk bersiap-siap akan terjadinya perang nuklir,” demikian tulis Daily Express.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa Rusia dalam beberapa minggu terakhir telah melakukan simulasi penyelamatan perang nuklir yang melibatkan 40 juta warga Rusia. Laporan juga menyebutkan bagaimana pemerintah kota St Petersburg Rusia telah membuat rencana pemberian ransum kepada warganya setelah terjadi perang nuklir, yaitu 300 grams untuk 20 hari. [Baca; Para Ahli Mengatakan Invasi Suriah Dapat Menyebabkan Perang Nuklir]

“Pemerintah Rusia juga telah memerintahkan rudal-rudal nuklir digelar di sebuah pangkalan di Eropa, di sebuah tempat di dekat Polandia bernama Kaliningrad. Ini terjadi setelah Rusia mengancam akan menembak pesawat Amerika yang menyerang pasukan Bashar al-Assad di Suriah,” tambah laporan itu.

“Aksi saling kecam antara pejabat-pejabat Amerika, Inggris dan Rusia telah sampai pada puncaknya dengan kemungkinan terjadinya bentrokan bersenjata antar negara di Aleppo sangat nyata,” tulis laporan itu lagi.

“Sejumlah jendral Amerika mengatakan bahwa situasi sudah sangat serius sejak Perang Korea. Menurut mereka, sebuah konfrontasi Amerika-Rusia akan berlangsung singkat, namun dengan dampak yang tidak tertandingi sepanjang sejarah. Jendral Mark A. Milley, kapala staff Angkatan Darat Amerika mengatakan bahwa angkatan udara dan angkatan laut akan saling menghancurkan, namun pertempuran paling berdarah terjadi di darat. Dubes Charles W. Freeman, Jr. telah mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan gegabah pada saat Amerika dan Rusia berusaha untuk menghindari perang nuklir,” tulis wartawan senior Thierry Meyssan dalam tulisannya bejudul ‘Extension of the conflict’ di situs independen terkemuka Voltairenet.com, 16 Oktober. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca