Selasa, 18 Oktober 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi VIII Maman Imanulhaq DPR-RI meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan seluruh laporan keuangan ke publik melalui media.
Hal itu, kata Maman agar menghindari dari tudingan bernada fitnah. (Baca juga: MUI Jawab Fitnah Pungutan 480 Triliun dengan Fitnah)
“Yang dituduh MUI, maka MUI harus terbuka,” kata Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Senin (17/10).
Dikatakan Maman menuju negara yang mengedepankan tata kelola pemerintahan yang baik maka semua lembaga harus transparan ke publik.
“Berdasarkan website milik MUI, hanya bersifat normatif. Yakni, kegiatan dan fatwa MUI. Namun sayangnya, terkait dengan laporan keuangan sulit untuk diakses,” kata dia. (Baca juga: Membongkar ‘Makar’ Irfan Helmi Wahabi di MUI)
Politisi PKB ini menilai sejatinya semua lembaga yang mendapat bantuan dari negara mesti transparan dalam mengelola keuangan tak terkecuali MUI. Sebagai lembaga yang memiliki kewenangan mengeluarkan sertifikasi halal, MUI berkewajiban membuka dana yang dimiliki ke publik.
“Kita butuh juga transparansi keuangan di lembaga manapun, termasuk di MUI,” kata dia.
Maman pun merespon setelah adanya tudingan terhadap MUI yang melakukan pungutan hingga triliunan rupiah. Namun demi menjaga asas transparansi, MUI harus mengedepankan keterbukaan sebagai lembaga yang terbuka.
“Apalagi MUI sebagai lembaga keagamaan,” kata dia, menurut Satuharapan.com (17/10). (ARN)
Sebar:
