arrahmahnews

Menlu Irak: Kami Membela Seluruh Dunia Dalam Melawan Teroris

Rabu, 19 Oktober 2016,

BRUSSELS, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Irak Ibrahim al-Jaafari menggarisbawahi bahwa pentingnya pertempuran yang sedang berlangsung untuk merebut kembali kota Mosul dari kelompok teroris Takfir ISIS, dan mengatakan bahwa Irak sedang membela seluruh dunia dalam melawan teroris. (Baca juga: Kronologi Pembebasan Mosul Dalam 24 Jam Terakhir)

“Kami tidak hanya melakukan ini untuk membela diri, kami melakukan ini untuk semua negara di dunia,” kata Jaafari pada konferensi pers dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, di Brussels pada hari Selasa (18/10).

Pada hari Senin, tentara Irak, pasukan relawan dari pejuang Syiah dan pejuang Sunni serta pasukan Peshmerga Kurdi melancarkan operasi untuk membebaskan Mosul, benteng terakhir Daesh/ISIS.

Banyak yang percaya bahwa merebut kembali Mosul, yang jatuh ke Daesh pada tahun 2014, akan menandakan kekalahan teroris di Irak.

Di tempat yang lain dalam komentarnya, Jaafari memperingatkan bahwa Daesh/ISIS sedang mencoba untuk menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam upaya untuk mencegah kemajuan pasukan Irak di Mosul. (Baca juga: Dahsyatnya Operasi Pembebasan Mosul : Video)

“Pasukan militer Irak … memastikan kemungkinan kerugian dan kerusakan yang akan ditimbulkan dari operasi ini,” katanya, dan menambahkan, “Kami melakukan ini di Fallujah dan juga untuk Mosul karena kita tahu bahwa lawan kami mencoba untuk menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia untuk menghambat kemajuan kita”.

Irak membutuhkan dukungan asing karena membutuhkan biaya yang tinggi dalam pertempuran melawan Daesh/ISIS, kata Jaffari, dan menegaskan bahwa pembebasan Mosul membutuhkan upaya ganda.

Sumber lokal Irak memperkirakan bahwa jumlah warga sipil yang dipindahkan ke pusat Mosul untuk digunakan sebagai perisai manusia oleh Daesh berkisar di antara 25.000 orang.

Konsensus dicapai untuk menjamin keamanan warga Mosul

Mogherini mengatakan bahwa konsensus telah dicapai dengan menteri Irak untuk menjamin keselamatan dan keamanan warga Mosul serta menjamin penghormatan terhadap hukum internasional dan norma-norma kemanusiaan.

Mogherini menambahkan, “Kita tahu bahwa stabilisasi setelah kampanye militer adalah sama pentingnya dengan kampanye militer itu sendiri.”

Pejabat Uni Eropa lebih lanjut menyatakan bahwa orang-orang yang telah meninggalkan rumah mereka di Mosul hanya dapat kembali setelah penghapusan semua perangkat peledak improvisasi (IED).

Daesh menggunakan warga Mosul sebagai perisai manusia

Pada hari Selasa, juru bicara Pentagon Kapten Jeff Davis mengatakan teroris Takfiri melarang warga sipil meninggalkan Mosul dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia.

“Ini sudah berlangsung selama beberapa minggu di mana kita telah melihat warga sipil secara paksa ditahan dan gerakan mereka dicegah, di mana mereka tidak bisa keluar dari Mosul. Mereka ditahan di sana,” kata Davis.

Presiden AS Barack Obama juga mengatakan bahwa ia “yakin” kekalahan Daesh di Mosul yang akan menjadi “langkah lain ke arah kehancuran akhir mereka.”

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Italia Matteo Renzi pada hari Selasa, Obama lebih lanjut memperingatkan pertempuran yang sulit di depan pasukan Irak, “Akan ada kemajuan dan akan ada kemunduran”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca