arrahmahnews

Lavrov; Barat Lindungi Teroris Jabhat Al-Nusra

Sabtu, 22 Oktober 2016,

RUSIA, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Barat sedang mencoba untuk melindungi Jabhat Nusra dan menggunakannya untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

Lavrov pada hari Jumat (21/10) juga mengatakan bahwa kelompok teroris yang baru-baru ini berubah nama menjadi Jabhat Fateh al-Sham, menolak untuk meninggalkan kota Aleppo yang terkepung.

Media Barat sering berpendapat bahwa kelompok teroris yang telah merubah namanya itu, telah menjauhkan diri dari al-Qaeda.

Sementara AS menolak untuk memisahkan pemberontak “moderat” dengan kelompok teroris di Suriah, sehingga mengarah pada kebuntuan yang rusak perjanjian gencatan senjata dengan Rusia pada bulan lalu.

Lavrov lebih lanjut mengatakan Moskow sangat prihatin dengan laporan bahwa Turki telah melakukan serangan udara di utara Aleppo, yang mengakibatkan 150-200 orang tewas atau luka-luka. [Baca; Suriah Ancam Tembak Jatuh Jet Tempur Turki]

Turki mengirim tank dan pasukan ke utara Suriah pada bulan Agustus, menyerbu kota besar setelah teroris Takfiri membiarkan tanpa perlawanan. Ankara mendukung Tentara Pembebasan Suriah yang merupakan musuh bebuyutan pemerintah Suriah.

Suriah Ancam Tembak Jatuh Jet Tempur Turki

Ditanya tentang ancaman pemerintah Suriah yang akan menembak jatuh pesawat tempur Turki yang melanggar ruang udaranya, Lavrov mengatakan Suriah adalah negara berdaulat.

Menteri Luar Negeri Suriah lebih lanjut mengatakan Moskow siap untuk melanjutkan jeda pemboman di timur Aleppo, jika militan tidak memulai serangan.

Sementara itu, Duta Besar Suriah di Jenewa mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah memberi lampu hijau pada PBB untuk evakuasi medis di Aleppo.

Sementara itu PBB mengatakan evakuasi rencananya dilakukan pada hari Jumat, telah ditunda setelah pihak yang berperang di kota itu gagal memberikan jaminan keamanan yang diperlukan.

Kepala Satgas kemanusiaan PBB untuk Suriah, Jan Egeland, mengatakan semua “lampu hijau” yang diperlukan untuk memulai evakuasi medis pada Jumat telah diberikan.

PBB dan Palang Merah berharap untuk mengambil keuntungan dari “jeda kemanusiaan” unilateral di Aleppo timur untuk mengevakuasi yang terluka.

Bashar al-Ja’afari mengatakan Damaskus telah menyiapkan delapan lorong-lorong untuk orang-orang yang meninggalkan kota, enam untuk warga sipil dan delapan untuk militan yang tertarik amnesti yang ditawarkan pemerintah atau transfer ke daerah lain.

Namun, Jabhat Nusra dan Ahrar al-Sham menembaki rute keluar dan mencegah warga sipil meninggalkan daerah yang dikuasai militan, ujarnya. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: