Amerika

WOW! Rapat Rahasia Kongres AS Usulkan Pembunuhan Bashar Assad

Sabtu, 22 Oktober 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON – Kongres Amerika telah lama mendorong pihak Gedung Putih untuk mempertimbangkan pilihan yang lebih agresif di Suriah, mulai dari serangan rudal sampai zona larangan terbang hingga koridor kemanusiaan. Tetapi dalam pertemuan rahasia di Capitol Hill pada hari Kamis (20/10) kemarin, seorang Staf dari anggota kongres partai Republik, Doug Lamborn, melayangkan ide pendekatan yang jelas mengejutkan. (Baca juga: Kerjasama Intelijen Israel-Turki untuk Membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad)

“Bagaimana jika membunuh Assad?” kata staf itu sebagaimana disampaikan tiga orang yang ikut serta di dalam ruangan kepada Foreign Policy (FP), (21/10).

Menurut sumber FP yang hadir di acara itu dan berbicara pada kondisi anonimitas, pertanyaan itu telah membuat yang hadir mengangkat alis. Ahli yang menerima pertanyaan berupa ide pembunuhan itu adalah Philip Gordon, mantan koordinator Gedung Putih di Timur Tengah. Ia menolak gagasan itu karena menganggap gagasan itu tidak efektif dan tidak bisa dianggap legal dilihat dari sisi manapun. Briefing itu dihadiri sekitar 75 staf dan diselenggarakan oleh Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat.

Jawaban Gordon pada dasarnya adalah “Itu melawan hukum dan tidak akan membuat perbedaan pula, karena Rusia masih memiliki kepentingan di Suriah dan Iran masih memiliki kepentingan di Suriah”.

Staf yang mengajukan pertanyaan itu tidak teridentifikasi, dan orang-orang yang melaporkan hal ini pada FP tidak mau menyebutkan nama staf tersebut ketika ditanya. (Baca juga: Analis: AS Bernafsu Singkirkan Assad dari Suriah)

Sebuah perintah eksekutif 1976 secara eksplisit melarang pembunuhan; itu dikeluarkan oleh Presiden Gerald Ford menyusul bocoran informasi yang menyebut bahwa CIA pernah berusaha untuk membunuh Presiden Kuba Fidel Castro pada beberapa kesempatan. Larangan itu antara lain menyatakan “tidak ada karyawan dari Pemerintah Amerika Serikat akan terlibat dalam, atau bersekongkol untuk terlibat dalam, pembunuhan politik.”

Seorang ajudan Lamborn, yang setuju untuk berbicara pada kondisi anonimitas saat dihubungi FP untuk membongkar cerita ini mengatakan “setiap diskusi yang terjadi pada pertemuan itu tidak mencerminkan pendapat Lamborn pribadi”.

Ketika ditanya tentang pertanyaan pembunuhan itu, ajudan Doug Lamborn mengakui bahwa usulan itu melanggar kebijakan AS.

“Hal itu diragukan bahwa presiden AS berikutnya akan menyetujui kebijakan baru untuk membunuh Assad, tapi pembentukan kebijakan luar negeri Washington diramalkan akan mencari solusi militer yang lebih agresif untuk menghadapi krisis hampir enam tahun (di Suriah). Serangkaian laporan baru atau yang akan datang oleh ‘think tank’ Amerika, termasuk Pusat liberal Kemajuan Amerika, menyerukan aksi militer untuk menekan pemerintahan Assad dan pasukan Rusia. (Baca juga: Andrew Korybko: Kampanye Gulingkan Assad Bentuk Keangkuhan Amerika (Bag 1))

Tetapi bahkan jika pembunuhan Assad telah disetujui, para ahli mengatakan akan membawa banyak risiko dan potensi jebakan.

“Saya pikir pembunuhan Assad pasti akan menimbulkan kekacauan di Damaskus,” ungkap Andrew Bowen, ahli Suriah di Wilson Center. “Dan belum tentu juga hal itu menyebabkan runtuhnya rezim, lagipula Rusia serta Iran menyediakan “satu ton” perlindungan pribadi untuk Bashar Assad dan keluarganya. Jadi ide itu mungkin tak bisa dijalankan”.

Seorang wakil dari Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan bahwa alasan Gordon menjawab pertanyaan Staf soal membunuh Assad dengan dalih bahwa hal itu menentang kebijakan AS yang sudah berjalan lama, adalah karena ia mengetahui sejatinya hal itu tidak akan memiliki dampak yang nyata pada perang. (Baca juga: Andrew Korybko: Kampanye Gulingkan Assad Bentuk Keangkuhan Amerika (Bag 2, Tamat))

“Bahkan jika entah bagaimana Bashar Assad meninggal atau dibunuh, esensi dari konflik, perubahan rezim, mungkin secara mendasar tidak akan berubah”, kata perwakilan itu. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: