Minggu, 23 Oktober 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Keputusan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan di Aleppo dibuat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri, itu tidak datang dari pertemuannya dengan pemimpin Jerman dan Perancis di Berlin.
“Ini adalah keputusan independen,” kata Sekretaris Pers Presiden Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara dengan program televisi mingguan Vesti V Subbotu, Sabtu (22/10). (Baca juga: Rusia Perpanjang Jeda Kemanusiaan Aleppo Hingga 24 Jam)
Sekretaris pers itu mengatakan, pihak AS memiliki kontak terbatas dengan Rusia dalam rangka memerangi ISIS. Peskov tidak menutup kemungkinan hal itu terkait dengan kampanye pemilu di AS
“Tidak diragukan lagi, katakanlah, kehidupan di negara yang sedang dalam kampanye pemilu selalu terpengaruh oleh segala sesuatu yang terjadi di dalamnya. Dan semua yang dilakukan AS, dilakukan di luar batas,” katanya. “Hal ini jelas bagi kita: tidak peduli ada maksud apa di balik itu, apa keinginan sesungguhnya, misalnya, untuk mengabadikan peran seseorang dalam sejarah dan sebagainya, tetapi jika kemenangan atas ISIS adalah mungkin, ini adalah kemenangan yang sangat penting”. (Baca juga: Bentrokan Kembali Pecah di Aleppo Setelah Berakhirnya Gencatan Senjata)
Sementara itu, mengomentari operasi terhadap ISIS di Mosul, sekretaris pers Kremlinmencatat banyak hubungan anatara situasi Mosul dengan situasi di Aleppo. Dalam menanggapi pertanyaan mengapa sebelum operasi di Mosul Putin menelepon Perdana Menteri Irak, bukan sisi AS, Peskov mengatakan “meskipun penolakan rekan-rekan Amerika kami untuk bekerja sama lebih jauh, terima kasih Tuhan, beberapa rute pertukaran informasi masih bekerja.”
“Adapun mengenai Perdana Menteri Irak, percakapan itu diprakarsai oleh pihak Irak,” katanya. (ARN)
