arrahmahnews

Sa’idah, Satu dari Ribuan Korban Kesadisan Blokade Arab Saudi ke Yaman

Jum’at, 28 Oktober 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, HUDAYDAH – Dia adalah Sa’idah, gadis remaja berusia 18 tahun, korban blokade kejam Saudi. Ia berasal dari kota pesisir Hudaydah-bagian dari provinsi di Yaman dengan nama yang sama. Gadis ini menderita kasus mengerikan berupa kekurangan gizi akut.

Potret Kebiadaban Saudi di Yaman

Jonathan Azaziah, jurnalis yang menulis mengenai Sa’idah mengatakan bahwa alasan mengapa Sa’idah menderita kondisi yang tak terkatakan ini bukanlah karena Ansharullah, apalagi karena konflik sektarian, seperti yang dikatakan secara ngawur oleh beberapa “analis” dan “aktivis”. (Baca juga: Foreign Policy: Perang Yaman Hasil Kebijakan Paranoid Saudi)

“Ia sekarat karena kelaparan.. pelan-pelan hanya tinggal kulit dan tulang.. akibat agresi berdarah, jahat, dan busuk rezim Saudi yang telah membom pelabuhan Hudaydah yang memblokade masuknya semua bahan-bahan makanan, obat-obatan serta barang-barang kemanusiaan lainnya ke wilayah tersebut,” ungkap Azaziah dalam artikelnya.

Selain itu, Saudi telah membombardir perikanan di Hudaydah, salah satu sumber utama makanan bagi penduduk Yaman, dan mendirikan sebuah perimeter di sekitar kota itu dengan bantuan Amerika, Inggris serta ‘Israel’ untuk menjaga pengepungan dalam keadaan permanen . Sa’idah mungkin akan meninggal dalam waktu dekat, tapi kerajaan Arab Saudi bersama dengan setiap pendukung Baratnya akan terhapus dengan darahnya.

“Mainstream media yang dikendalikan ‘Zionis’ tidak akan melaporkan nasib Sa’idah dan remaja kelaparan lainnya, anak-anak dan bayi dari Hudaydah, sebagaimana mereka tidak melaporkan bocah Yaman berusia 6 tahun yang buta, Moustafa Abed al-Bari, yang selamat setelah serangan udara Saudi di rumahnya di Sanaa, sebagaimana juga mainstream media itu tidak tidak melaporkan pembunuhan Saudi terhadap saudaraku tersayang Ghassan al-Husseini,” ungkap Azaziah sebagaimana ditulis di Moqawwama Music.

Menurut Azaziah, ini adalah kemunafikan luar biasa yang dijalankan Zionis, Amerika, Inggris dan Perancis, karena mengutuk tindakan pemerintah Suriah yang mempertahankan negaranya sebagai kejahatan perang, namun disaat yang sama menyediakan persenjataan bagi rezim Saudi untuk membunuhi bangsa Yaman, dan menghasut umat Islam untuk tidak membahas kekejaman kerajaan Arab Saudi seolah-olah itu diharamkan dalam al-Qur’an. (Baca juga: Deklarasi Suku-suku Besar Yaman Dukung Houthi Bela Negara Melawan Penjajah Saudi)

“Apa yang dilakukan Arab Saudi terhadap orang-orang Yaman tidak hanya sekedar tindak kriminal atau kekejaman, ini adalah satanik. Dan karena kefasikan yang dilakukan Al-Saud terhadap Yaman, para tiran Wahhabi ini pantas binasa,” ujar Azaziah, menambahkan alasan karena jika terus dibiarkan, kejahatan yang berakibat tragedi kemanusiaan seperti yang dialami Sa’idah akan terus berlangsung.

“Ketika Anda berurusan dengan setan, Anda tidak berusaha menenangkannya, Anda tidak menunjukkan kesalahannya dan berharap bahwa jika ia menyadari itu entah bagaimana hal itu akan menghentikannya dari melakukan tindakan jahatnya,” jelas Azaziah menekankan bahwa satu-satunya langkah yang bisa dilakukan saat ini adalah melawan Saudi.

“Anda harus melemparkannya kembali ke dalam api dari mana ia muncul, dan membuatnya tetap di sana untuk menghentikannya dari menyebarkan kekacauan, dan siapa lagi yang bisa melakukannya selain dari Ansharullah? (Baca juga: Sayyed Hassan Nashrullah: Saudi Sebar Konflik Sektarian di Timur Tengah)

Sementara itu, saat ini kita hanya bisa berjalan dengan orang-orang Yaman, berjuang untuk mereka melalui air mata dan kemarahan kita, dengan menceritakan kisah mereka, karena tampaknya hampir tidak ada orang yang mengaku memiliki “hati nurani”, memiliki keinginan untuk melakukannya.

Dan dengan semua keberanian yang telah ditunjukkan orang-orang Yaman dari Hudaydah, Amran, Aden, Abyan, Al-Bayda, Dali, Mahrah, Lahij, Shabwah, Socotra, Ibb, Jawf, Hadramawt, Hajjah, Amanat al-Asima, Thamar, Raymah, Al -Mahwit, Ma’rib, Ta’iz, Saada dan Sanaa kepada kita selama satu tahun setengah terakhir, Sa’idah hanyalah sebuah potret kecil Yaman, setidaknya, inilah yang bisa kita tunjukkan. (ARN)

Sumber: mouqawamahmusic.net

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca