arrahmahnews

Kapal Induk Rusia “Laksamana Kuznetsov” Masuki Perairan Suriah

Rabu, 02 November 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, SURIAH – Armada kapal perang Rusia yang dipimpin oleh kapal induk Laksamana Kuznetsov, telah mencapai Laut Mediterania sebagai bagian dari operasi anti-terorisme Moskow di Suriah.

Pada hari Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman yang meliputi kapal rudal jelajah Pyotr Veliky. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia kapal-kapal itu akan bergabung dengan kelompok angkatan laut yang tengah melaksanakan operasi anti-terorisme di Mediterania timur.

Dalam rekaman, sebuah helikopter militer Ka-27 dan Mig-29 dan Sukhoi Su-33 dapat terlihat lepas landas dan mendarat di kapal. (Baca juga: Kapal Induk Rusia di Suriah Bikin Israel Ketakutan)

Pada bulan Juli, Rusia mengatakan bahwa kapal yang diklasifikasikan oleh Moskow sebagai kapal pembawa rudal jelajah berat (TAVKR), akan membawa 15 Sukhoi Su-33 dan pesawat tempur Mikoyan MiG-29K / KUB, dan sekitar 10 Kamov Ka 52K, Ka-27, dan helikopter Ka-31.

Armada Rusia bikin kegemparan

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mencatat bahwa Moskow cukup terkejut bahwa beberapa negara tidak memberikan izin kapal perang Rusia memasuki pelabuhan mereka, sementara mereka sedang dalam perjalanan ke Mediterania. Dia juga menekankan bahwa rekan-rekan Barat kami harus berpikir kembali, sebenarnya mereka berjuang melawan siapa – teroris atau Rusia.

“Pergerakan kapal kami telah menyebabkan kegemparan di antara mitra Barat kami,” katanya. “Tapi yang paling mengejutkan adalah posisi negara tertentu yang berada di bawah tekanan AS dan NATO, secara terbuka telah menolak kapal perang kami masuk”. (Baca juga: Tegang Dengan AS, Rusia Sebar Kapal Perang Berudal Jelajah di Laut Mediterania)

“Sebenarya itu tidak mempengaruhi perjalanan di sepanjang rute yang dipilih, karena kami telah menyediakan dengan semua sumber daya yang diperlukan,” tambah Shoigu. “Ini adalah waktu untuk rekan-rekan Barat kami untuk memutuskan siapa mereka sebenarnya memerangi teroris atau Rusia. Sebagaimana salah satu penyair pernah berkata, ‘seseorang tidak dapat duduk di satu tempat yang sama di kereta api yang berbeda”. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca