Jum’at, 04 November 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, TORTOUS – Laporan media menyebut bahwa sekelompok pejabat dari tentara Mesir melakukan perjalanan ke kota pelabuhan Tartous di Suriah, pada Selasa untuk mengunjungi tempat fasilitas militer Rusia di dekat garis depan ISIS.
Al-Masdar News mengutip aktivis lokal mengatakan bahwa para pejabat militer Mesir itu didampingi oleh personil militer Rusia pada saat kedatangan mereka di Tartous, Selasa (01/11) lalu. (Baca juga: Penulis Mesir: Pemboman di Madinah Adalah Sandiwara Intelijen Saudi)
Seorang aktivis media sosial, Ivan Sidorenko, menulis di halaman twitter-nya bahwa seorang perwira tentara Suriah telah mengatakan kepadanya bahwa para pejabat militer Mesir itu datang untuk pengetahuan mengenai terowongan dan perang gerilya, sementara aktivis lain, izat Savetheplanet, mengutip sumber terpercaya mengklaim bahwa koordinasi antara militer Suriah dan Mesir yang selama ini rahasia akan segera diresmikan.
Meski begitu, berita ini belum dikonfirmasi atau dibantah secara resmi oleh pejabat Suriah, Mesir atau Rusia. (Baca juga: Bantuan Macet, Mesir Ancam Bongkar Kebusukan Saudi)
Laporan ini datang menyusul ketegangan yang meninggi dalam hubungan antara Kairo dan Riyadh dalam beberapa pekan terakhir setelah utusan Mesir di PBB menyatakan suara persetujuannya untuk rencana yang diusulkan Rusia di Aleppo.
Dewan Keamanan PBB mengadakan pemilihan untuk dua resolusi saingan. Satu dirancang oleh Perancis menuntut diakhirinya serangan udara dan pelaksanaan zona larangan terbang, sedangkan resolusi Rusia mendesak gencatan senjata namun tidak menyebutkan klausul Perancis.
Mesir bergabung dengan Rusia, China dan Venezuela mendukung resolusi Rusia meski Mesir juga menyetujui resolusi Perancis yang menuntut diakhirinya semua pemboman udara dan penerbangan di atas Aleppo oleh pesawat Rusia dan pemerintah Suriah. (ARN)
