arrahmahnews

Serangan Pemberontak di Aleppo Tewaskan 12 Orang dan Melukai 200 Warga Sipil

Jum’at, 04 November 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, ALEPPO – Setidaknya 12 warga sipil telah kehilangan nyawa mereka dan lebih dari 200 lainnya menderita luka-luka dalam serangkaian serangan yang dilancarkan oleh pemberontak yang didukung Barat pada beberapa lingkungan di Aleppo.

Kantor berita resmi Suriah SANA merilis jumlah korban akibat serangan yang diluncurkan oleh teroris di bagian timur Aleppo.

Laporan itu menambahkan bahwa militan tembakan sejumlah roket ke wilayah Aleppo al-Jadideh, al-Mogambo, al-Masharqeh dan al-Furqan, di mana roket melanda Fakultas Seni dan Humaniora. Selain itu, ada juga dua serangan bom mobil.

Seorang anak perempuan di antara korban tewas, sumber yang tidak disebutkan namanya di Aleppo mengatakan, dan menambahkan bahwa serangan menyebabkan kerusakan material properti publik dan swasta.

Sebuah sumber medis tak dikenal di Rumah Sakit juga mencatat bahwa pusat medis menerima korban serangan dari distrik Minian, yang menderita sesak napas, di mana teroris menggunakan gas beracun.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa militan telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan pemerintah di beberapa kabupaten di pinggiran barat Aleppo.

Kelompok pengawasan yang berbasis di Inggris mengatakan “pertempuran sengit” berada di Aleppo al-Jadideh.

Kapal perang Rusia menuju pantai Suriah

Dalam perkembangan lain pada hari Kamis, kapal Rusia Admiral Grigorovich meninggalkan pelabuhan Sevastopol dan menuju ke Laut Mediterania untuk meningkatkan kehadiran militer Rusia di sana.

Kapal yang dilengkapi dengan artileri, rudal anti-pesawat dan sistem rudal Kalibr canggih, diharapkan dapat bergabung dengan kapal perang Rusia lainnya yang sudah berada di lepas pantai Suriah.

“Kapal rudal terbaru milik Armada Laut Hitam Rusia, Admiral Grigorovich, meninggalkan pangkalan hari ini dan berlayar menuju Laut Mediterania, di mana ia akan bergabung dengan kelompok kapal Rusia di pantai Suriah,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya yang berbicara pada kantor berita RIA Novosti. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: