Senin, 07 November 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, NEW YORK – PBB telah meluncurkan sebuah investigasi insiden terbaru di mana lebih dari 30 warga sipil tewas dalam serangan udara AS di Afghanistan utara.
Menurut Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) pada hari Minggu, sedikitnya 32 warga sipil, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas dan 19 lainnya terluka dalam serangan udara AS pada Buz Kandahari dekat Kunduz, di hari Kamis. (Baca juga: Pengadilan Kriminal Internasional Segera Selidiki Kejahatan Perang AS di Afghanistan)
UNAMA menambahkan bahwa pada minggu terakhir saja sekitar 100 warga sipil telah tewas dan 111 lainnya terluka dalam negeri yang terus dilanda konflik tersebut.
“Hilangnya nyawa warga sipil tidak dapat diterima dan melemahkan usaha ke arah membangun perdamaian dan stabilitas di Afghanistan,” kata perwakilan sekretaris-jenderal khusus untuk Afghanistan dan kepala UNAMA, Tadamichi Yamamoto.
“Ketika melakukan operasi udara, pasukan militer internasional harus mengambil semua langkah yang tepat untuk meminimalkan bahaya yang akan menimpa warga sipil, termasuk analisis penuh untuk konteks serangan udara,” tambahnya.
Pada hari Sabtu, Washington menerima bahwa warga sipil kemungkinan memang telah tewas dalam serangan AS yang dilakukan saat memenuhi panggilan bantuan oleh tim pasukan khusus yang terlibat dalam serangan militan Taliban, dan bersumpah untuk memulai penyelidikan atas insiden tersebut.
Tiga pemimpin Taliban seharusnya ditargetkan dalam serangan itu, namun pasukan bertemu “tembakan musuh yang signifikan dari berbagai lokasi” dan meminta bantuan dari pesawat AS, kata Jenderal John Nicholson. (ARN)
