Kamis, 17 November 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, HOMS – Teroris di propinsi Homs dan Idlib sangat terkejut ketika posisi mereka mendapat serangan dari Angkatan Laut Rusia yang dikerahkan di perairan Suriah.
Meskipun Moskow sebelumnya telah memperingatkan bahwa Angkatan Lautnya akan melakukan serangan pada posisi teroris di Aleppo, teroris di Homs dan Idlib sangat terkejut karena operasi militer Rusia justru menargetkan posisi mereka dan bukan Aleppo. (Baca juga: Kapal Induk Rusia Lakukan Serangan Pertama ke Suriah)
Para pengamat mengatakan apa yang telah terjadi dalam serangan militer Rusia pada posisi teroris ‘di Homs dan Idlib adalah taktik perang. Rusia sedang memperketat pengepungan di Aleppo melalui penargetan dan membebaskan beberapa bagian dari Homs dan Idlib untuk membuka jalan ke Selatan Aleppo agar bisa lebih banyak mengirimkan lebih banyak peralatan untuk pasukan anti-terorisme melalui jalan ini yang masih di bawah kendali militan di Homs dan Idlib.
“Keputusan Moskow berarti bahwa Operasi Aleppo tidak akan terbatas pada pembebasan distrik-distrik Timur dari kota Aleppo, namun harus berakhir dengan pembebasan seluruh Aleppo di hari berikutnya,” kata mereka. (Baca juga: Kapal-Kapal Perang Rusia Segera Gempur Teroris di Aleppo)
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada hari Selasa bahwa fregat Admiral Grigorovich telah menargetkan teroris di Suriah dengan serangan rudal Kalibr.
“Hari ini, kami memulai sebuah operasi besar-besaran untuk meluncurkan serangan besar-besaran pada target ISIS dan front al-Nusra di Idlib dan Homs provinsi di Suriah,” kata Shoigu, sebagaimana dilaporkan Sputnik. (ARN)
Sebar:
