arrahmahnews

15.000 Organ Tubuh Pengungsi Suriah Dijual di Pasar Gelap

Jum’at, 18 November 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, DAMASKUS – Direktur Jenderal Kantor Koroner Suriah, Hossein Noufel, mengungkapkan bahwa organ-organ tubuh ribuan warga sipil Suriah telah dijual di pasar gelap internasional selama enam tahun terakhir.

“Kami memiliki informasi yang akurat bahwa lebih dari 25.000 operasi bedah telah dilakukan di kamp-kamp pengungsi dari negara-negara tetangga dan di daerah yang dikendalikan teroris di Suriah sejak 2011 untuk mengambil organ tubuh dari 15.000 warga Suriah dan menjualnya di pasar gelap internasional, “kata Dr. Noufel. (Baca juga: Anak-anak Mosul Kembali Bersekolah Pasca Desa Mereka Bebas dari ISIS)

Ia menyoroti tingginya harga organ tubuh manusia di pasar gelap, dan berkata, “Sebuah ginjal bisa dijual 10.000 dolar di Turki sedangkan ginjal yang sama dijual seharga 1.000 dolar di Irak, tapi di Lebanon dan Suriah harga masing-masing ginjal adalah 3.000 dolar. “

Dr. Noufel mengatakan bahwa organ tubuh manusia lainnya seperti limpa dan kornea juga dijual di pasar gelap. (Baca juga: Turki, Israel Terlibat Perdagangan Organ Pengungsi Suriah)

Menurut laporan terbaru, anak-anak yang telah diselamatkan dari kamp Abdullah Muhammad al-Muhaysini, seorang ulama al Qaeda senior dan pemimpin agama dari kelompok teroris Jeish al-Fatah, kini terancam bahaya karena organ tubuh mereka diperdagangkan oleh teroris.

Sumber-sumber lokal di provinsi Idlib mengatakan kepada surat kabar al-Akhbar bahwa selama dua minggu terakhir, 15 orang telah diculik dari distrik yang berbeda, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak. (Baca juga: NGERI! ISIS Bunuh dan Jual Organ Para Anggotanya yang Terluka)

Juga, aktivis media sosial telah merilis puluhan pesan dan memperingatkan warga Idlib dari kemungkinan penculikan dan perdagangan organ tubuh anak-anak mereka oleh kelompok teroris, mengatakan bahwa sebagian besar anak-anak yang diculik telah dipindahkan ke Turki. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca