Minggu, 20 November 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Departemen Luar Negeri AS telah mengizinkan penjualan 104 Jet tempur F-15 Strike Eagle dan F/A-18 ke Qatar dan Kuwait, sebuah langkah yang menurut Washington ditujukan memperkuat kepentingan kebijakan luar negeri.
“Dengan perkiraan biaya 21,1 miliar dolar, kesepakatan dengan Qatar akan mencakup 72 F-15 bersama-sama dengan “senjata dan dukungan terkait, peralatan, dan pelatihan,” kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS dalam sebuah pernyataan. (Baca juga: Jeritan Gadis Kecil Yaman: Jika AS Tak Bisa Hentikan Perang, Setidaknya Hentikan Jual Senjata ke Saudi)
“Rencana penjualan ini meningkatkan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional dari Negara Amerika dengan membantu meningkatkan keamanan negara sahabat dan memperkuat hubungan strategis penting kami,” tambah badan tersebut.
Para pejabat Amerika mengklaim bahwa penjualan alat temput multi-peran itu tidak akan mempengaruhi keseimbangan militer di Timur Tengah, yang saat ini tengah menghadapi militansi dukungan asing dan intervensi Barat. (Baca juga: Saudi Gunakan Senjata Fosfor Putih Buatan AS di Yaman)
“Selain itu, “kesiapan pertahanan” Amerika tidak akan terpukul akibat dari kesepakatan itu,” pernyataan itu mencatat lebih lanjut.
Kesepakatan itu akan paling menguntungkan kedirgantaraan raksasa Amerika, Boeing, tetapi perusahaan lain seperti Lockheed Martin dan BAE Systems Inggris juga akan mengalami keuntungan. (Baca juga: Dukung Kekejaman Saudi, Amerika Jual Triliunan Dolar Senjata Untuk Riyadh)
Jika Kongres menyetujui kesepakatan itu, Boeing akan diizinkan untuk memperpanjang lini produksi pesawat. Perusahaan itu sebelumnya memperingatkan bahwa pihaknya akan menutup kedua jalur produksi pada akhir dekade ini karena biaya yang berlebihan dan permintaan yang tidak memadai.
Arab Saudi dan Israel adalah dua pelanggan regional lainnya untuk pesawat bermesin ganda tersebut.
Departemen Luar Negeri AS juga telah mengizinkan kesepakatan dengan Kuwait, negara Arab lain di kawasan Teluk Persia, yang telah memberi tawaran untuk 32 jet tempur F / A-18 Hornet senilai 10,1 miliar dolar.(ARN)
Sebar:
