Sabtu, 26 November 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, KUBA – Pemimpin revolusi legendaris Kuba, Fidel Castro, tutup usia pada usia 90 tahun, Presiden Kuba dan saudaranya mengumumkan pada Jum’at waktu setempat.
“Panglima revolusi Kuba meninggal dunia pada pukuk 22:29 jam malam ini,” Presiden Raul Castro mengumumkan di televisi nasional pada hari Sabtu.
Presiden Castro mengatakan bahwa tubuh pemimpin revolusi akan dikremasi pada Sabtu dini hari, “sesuai dengan kehendak-Nya yang dinyatakan.”
Castro terkenal memimpin kampanye gerilya yang memperoleh dukungan rakyat dan menggulingkan diktator Kuba Jenderal Fulgencio Batista didukung AS, pada 1 Januari 1959. Ia kemudian ditunjuk menjadi perdana menteri.
Pemimpin Komunis Kuba, Castro memutuskan hubungan diplomatik dengan kapitalis Amerika Serikat pada tahun 1961 dan mengambil alih aset perusahaan AS dengan total lebih dari satu miliar dolar.
AS mulai memberlakukan sanksi berat kepada Kuba, hingga kemiskinan meningkat. Permusuhan terus – meskipun akhir-akhir ini hanya terlihat dalam kata-kata – musuh Perang Dingin sampai Juli 2015, ketika kedua negara kembali membuka hubungan diplomatik dan kedutaan.
Castro memerintah Kuba selama lima dekade, hingga tahun 2006, ketika ia menyerahkan kekuasaan kepada adiknya Raul karena ia harus menjalani operasi. Transfer kekuasaan menjadi resmi pada tahun 2008.
Selama hidup revolusioner, agen mata-mata Amerika Serikat, CIA, berusaha untuk membunuhnya berkali-kali.
Castro sendiri mengatakan ia selamat dari 634 usaha pembunuhan, terutama yang didalangi oleh CIA atau organisasi pengasingan yang berbasis di AS. Upaya tersebut mungkin termasuk pil racun, cerutu beracun, dan pakaian selam tercemar dll.
Castro lahir pada 13 Agustus 1926 dari seorang ayah imigran Spanyol dan ibu Kuba. (ARN)
