Amerika

Trump: Jutaan Orang Memilih Secara Ilegal dalam Pemilu AS

Senin, 28 November 2016

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan bahwa hasil suara rakyat dalam pemilu AS akan berbeda jika jutaan suara “ilegal” tidak dihitung.

Pada tanggal 8 November, Trump memenangkan pemilihan presiden AS dengan memperoleh suara lebih besar di atas rival Demokratnya Hillary Clinton. Meski Hillary memimpin dalam hal penilaian populer, menurut data tracker suara populer nasional, Trump kehilangan suara populer untuk Clinton sebanyak hampir dua juta orang.

“Selain memenangkan Electoral College di landslide, saya memenangkan suara populer jika Anda tidak menghitung jutaan orang yang memilih secara ilegal,” tulis Trump pada halaman Twitter-nya, Minggu (27/11).

Sebelumnya, penghitungan suara ulang Wisconsin digagas oleh calon presiden dari Partai Hijau, Jill Stein. Negara bagian ini direbut oleh Trump dari Partai Republik dengan kemenangan suara tipis.

Stein juga ingin agar penghitungan suara ulang digelar di negara bagian Michigan dan Pennsylvania, dengan menyebut terjadi ‘keanehan statisik’.
Dia dilaporkan ingin memastikan para peretas komputer tidak melakukan kecurangan dengan membuat hasil pemungutan suara berpihak kepada Trump.

Mark Elias, seorang penasihat umum kampanye calon presiden AS Hillary Clinton, mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka berencana untuk bergabung dengan gerakan Partai Hijau untuk perhitungan ulang suara.

Hal ini membuat gusar Donald Trump, yang menyerang Hillary Clinton karena tim kampanyenya mendukung penghitungan ulang suara di negara bagian Wisconsin.

Trump memperingatkan bahwa saingannya dari Partai Demorat itu sudah mengaku kalah dan menerbitkan komentar saat debat presiden, ketika Clinton meminta agar kelak hasil pemilihan presiden diterima. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: