arrahmahnews

Duterte; Ancaman Barat “Bullshit”

Selasa, 29 November 2016

ARRAHMAHNEWS.COM, FILIPINA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ancaman oleh negara-negara Barat untuk mendakwanya ke  Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tindakan kerasnya terhadap pengedar obat-obat terlarang adalah “bullsh * t.”

“Kalian menakut-nakuti saya bahwa kalian akan penjarakan saya? Mahkamah Pidana Internasional? Bullsh * t,” kata kata Duterte dalam pidatonya pada Senin (28/11). [Baca; Ditendang AS, Putin Tawari Penjualan Senjata Kepada Duterte]

Menurut angka resmi polisi, selama perang anti-narokoba yang diprakarsai oleh Duterte, yang dimulai ketika ia menjabat pada Juni, telah menewaskan lebih dari 2.500 orang.

Bulan lalu, ICC mengumumkan bahwa mereka mungkin memiliki yurisdiksi untuk mengadili mereka yang terlibat dalam pembunuhan.

Jaksa Fatou Bensouda ICC mengatakan bahwa kantornya saat ini sedang menyelidiki kasus pejabat negara yang “memesan, meminta, mendorong atau memberikan kontribusi” dalam kejahatan yang berkaitan dengan tindakan keras.

Duterte mengklaim bahwa AS bertanggung jawab atas ICC yang ingin memenjarakan dia, dan menyatakan bahwa Washington itu sendiri bukan bagian dari pengadilan. [Baca; Duterte Sebut Pejabat AS “Idiot” dan “Monyet”]

“Amerika sendiri mengancam saya ke penjara di Pengadilan Pidana Internasional. Sementara AS tidak termasuk yang menandatangani badan itu. Mengapa? Karena pada saat itu, mereka takut [mantan Presiden George W Bush] akan menghadapi tuntutan di ICC,” katanya.

Sejak berkuasa, Duterte telah mengejek Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB atas keprihatinan mereka atas pembunuhan di luar hukum yang mungkin terjadi selama tindakan kerasnya.

Duterte menegaskan bahwa pengacara di Eropa “busuk” dan “bodoh,” dan memiliki “otak seperti kacang,” dia juga menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan membunuh orang-orang jahat. [Baca; Mengejutkan “Putin” Jadi Pahlawan Favorit Duterte]

“Saya tidak akan pernah membiarkan negara ini dilempar ke anjing … saya katakan, ketika saya masih seorang walikota, ‘Jika Anda menghancurkan kota saya dengan obat, maka saya akan membunuhmu,” tambahnya. “Sesederhana itu … Apakah kejahatan ketika saya mengatakan, ‘saya akan membunuh Anda,’ untuk melindungi negara saya ?.” [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca