Selasa, 06 Desember 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, NEW YORK – Rusia dan China pada hari Senin (05/12) telah memveto draft resolusi, yang disampaikan oleh Spanyol, Mesir dan Selandia Baru ke Dewan Keamanan PBB, dimana didalamnya menyerukan gencatan senjata di Aleppo. Venezuela juga menentang draft resolusi itu sementara Angola abstain. (Baca juga: DK PBB Akan Voting Resulusi Gencatan Senjata di Aleppo)
“Draft resolusi itu bertentangan dengan kerja Dewan karena draft tersebut dimasukkan di akhir waktu hari itu, dan tidak mungkin untuk memilih sebelum besok, selain tidak ada konsensus tentang masalah ini,” ungkap Vitaly Churkin, utusan permanen Rusia ke PBB dalam sebuah pidato di Dewan Keamanan, sebagaimana dikutip SANA.
Ia menambahkan bahwa draft resolusi itu juga bertentangan dengan rencana yang akan segera dibahas di Jenewa oleh para ahli Rusia dan Amerika untuk mengeluarkan semua kelompok bersenjata dari lingkungan Aleppo Timur, dan kemudian gencatan senjata rezim akan mulai berlaku. (Baca juga: Timur Laut Aleppo Sudah Bersih dari Teroris, Warga Dipersilahkan Pulang Kembali)
“Draft resolusi yang ditempatkan untuk pemungutan suara hari ini tidak mencakup pembicaraan tentang dikeluarkannya kelompok bersenjata dari lingkungan timur Aleppo, tapi tentang disegerakannya gencatan senjata, dengan demikian, draft ini akan memberi waktu sepuluh hari bagi kelompok-kelompok bersenjata untuk memobilisasi pasukan mereka dan mengatur kembali barisan mereka, “kata Churkin. (ARN)
