arrahmahnews

Rusia: Serangan ISIS ke Palmyra Buktikan Teroris Tak Boleh “Dikasih Hati”

Selasa, 13 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, PALMYRA – Serangan militan ISIS di Palmyra telah menunjukkan bahwa teroris tidak boleh diberi tangguh. Hal ini diungkap Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov kepada wartawan, Senin. (Baca juga: Palmyra, Pengantin Padang Pasir)

“Serangan ini sekali lagi menunjukkan bahwa teroris tidak boleh diberi kesempatan terkecil sekalipun untuk jeda, karena mereka selalu memanfaatkan jeda tersebut untuk berkumpul kembali dan kemudian melakukan serangan tiba-tiba,” katanya sebagaimana dikutip TASS, Senin (12/12).

“Mereka harus menghadapi tekanan dari segala arah sehingga kegiatan mereka terbatas dan mereka akhirnya tersingkir di mana pun mereka berada, di Suriah, di Irak atau di negara lain,” urai Konashenkov.

Jenderal itu mencatat bahwa menggabungkan kekuatan adalah satu-satunya cara untuk mencapai kemenangan akhir atas teroris.

Lebih dari 5.000 militan ISIS (organisasi teroris terlarang di Rusia) telah melancarkan serangan terhadap tentara Suriah di wilayah Palmyra, kata Konashenkov. (Baca juga: NGERI! 150 Mayat dengan Tanda Siksaan Brutal ISIS di temukan di Kuburan Massal Palmyra)

“Dua hari yang lalu organisasi teroris ISIS melancarkan beberapa serangan pada posisi pasukan Suriah di daerah Palmyra. Para teroris menyerang dari Utara, Timur dan Selatan. Para penyerang berjumlah lebih dari 5.000 orang.”

Konashenkov mengatakan bahwa belum ada kelompok yang besar di dekat Palmyra sampai Kamis lalu.

“Rupanya, para militan ISIS telah berkumpul di sekitar Palmyra, mereka sangat yakin bahwa operasi tempur di Raqqa tidak akan dilanjutkan,” katanya.

Konashenkov mencatat bahwa Angkatan Udara Rusia tidak melakukan serangan udara terhadap wilayah pemukiman Palmyra ini dan para teroris mengambil keuntungan dengan menyerang daerah tersebut saat itu.

Namun kemudian Tentara Suriah berhasil melawan kembali dua serangan berat pertama oleh militan dengan dukungan dari kelompok kedirgantaraan Rusia. (Baca juga: Assad Ungkap Rahasia Pembebasan Palmyra)

“Para militan secara luas menggunakan bom mobil bunuh diri, kendaraan lapis baja dan peluncur roket. Pesawat Rusia kemudian melakukan 64 serangan udara terhadap kelompok militan ‘, posisi dan pasukan tambahan mereka ketika mereka masih jauh dari Palmyra,” kata Konashenkov.

Sebagai akibatnya 11 tank dan kendaraan lapis baja, 31 truk bersenjata dengan senapan mesin berat dan 300 militan berhasil dihapuskan.

Kelompok teroris ISIS menyerang Palmyra, yang terletak 240 kilometer (150 mil) dari Damaskus, pada Jumat lalu. Gubernur Provinsi Homs Talal al-Barazi mengatakan bahwa pasukan Suriah telah berhasil mengevakuasi 80% dari penduduk sebelum mundur. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca