Sabtu, 18 Desember 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, LEBANON – Abdel Bari Atwan pimpinan redaksi surat kabar Rai al-Youm, kembali menyerang Arab Saudi dan sesiapa yang bersumpah untuk menggulingkan Assad, dan sekarang mereka menyaksikan apa yang terjadi di Aleppo..! Fakta nyata Bashar Assad telah pecundangi Saudi dan Barat atas kebebasan Aleppo dari teroris. (Baca juga: Abdel Bari Atwan Sentil Pidato Munafik Obama dan Putra Mahkota Saudi di PBB)
Abdel Bari Atwan dalam tulisannya di situs berita Rai Al-Youm, mengkritik mereka yang telah bersumpah akan menggulingkan Bashar Assad dan pemeritahannya hanya dalam beberapa bulan, melalui negara-negara dan media televisi yang menciptakan fitnah, dan memutar balikkan fakta, serta menyesatkan warga Suriah dengan mengajak mereka untuk melakukan revolusi, serta mempersenjatai mereka, dan bersumpah untuk menggulingkan pemerintahan sah kemudian kita tengok apa yang terjadi di Aleppo, dengan tentara dan pesawat AS.
Menurut Abdel Bari Atwan dalam artikelnya, bahwa negara-negara ini mencoba untuk membebaskan diri dari kejahatan yang dilakuannya di Suriah dan warganya lebih dari enam tahun, dengan pura-pura menangis terhadap korban dan pengungsi. Tapi mereka justru menolak menerima pengungsi Suriah untuk tinggal di sepetak di tanah miliknya.
Ia juga menambahkan kami sangat menyadari mereka memiliki imperatur media yang sangat besar dan tentara cyber yang menguasai setengah komunikasi sosial, akan tetapi semua ini tidak akan bisa menyembunyikan kebenaran mengenai peran mereka. Presiden yang dituduh menghancurkan kawasan, dan menabur benih perselisihan sektarian, meluncurkan perang berdarah di Yaman, genosida terhadap ribuan anak-anak Yaman dan menciptakan kelaparan terhadap jutaan manusia.
Mereka hanya bisa menyaksikan kembalinya tentara Suriah ke Aleppo, dan keluarnya pemberontak dari Aleppo, tanpa bisa mengeluarkan sepatah kata solidaritas pun untuk para penduduk Aleppo, dan hanya meninggalkan ratapan dan tangisan di media mereka, serta hanya tinggal menjorokkan kepala mereka di atas tanah. (Baca juga: Ahli Politik: Intelijen CIA, Mossad, Arab Saudi, Yordania dan Turki Telah Tinggalkan Aleppo)
Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz tidak bergeming atas Aleppo, dan tidak sepatah kata pun yang di ucapkannya di hadapan Dewan Syura. Salah satu menteri luar negerinya, Adel al-Jubeir tidak mengeluarkan komentar, yang sebelumnya selalu mengulang-ulang bahwa Presiden Bashar Assad harus mundur baik secara damai maupun perang, ini adalah cerita ‘horror’ yang selalu didengungkannya.
Bangsa Suriah mengalami tipuan terbesar dalam sejarah, ketika mereka menyeret bangsa ini dalam sebuah konspirasi jahat untuk menghancurkan negerinya. Setidaknya krisis Suriah telah menewaskan ribu saudara-saudara mereka melalui dua sisi garis politik, yang berbicara tentang demokrasi dan HAM.
Di sisi lain dalam artikelnya, Atwan menyatakan bahwa hari demi hari telah terungkap bahwa Amerika dan sekutunya sangat membenci apapun yang disebut Arab atau Muslim, dan membuktikan bahwa semua intervensi militernya hanya untuk memecah belah umat ini, dan menabur benih-benih fitnah sektarian di jajarannya, serta menyalakan api peperangan yang menjadikan Arab dan Muslim sebagai bahan bakarnya. (Baca juga: Dubes Indonesia untuk Suriah Ungkap Fakta Perang Suriah dan Bashar Assad)
Dimulai intervensi di Suriah, dengan mengirim ribuan senjata dan perlengkapan perang serta miliaran dolar. Mereka harus membayar mahal untuk rekonstruksi bangunan secara sempurna, dan harga untuk kejahatanya yang dilakukan di Suriah, serta bertanggung jawab atas tertumpahnya darah para martir, orang-orang yang terbunuh dan terluka yang tak berdosa.
Kami akan menuntut, dan terus menuntut serta menyerukan demokrasi, keadilan, kesetaraan dan HAM untuk rakyat Suriah. Kami telah banyak menderita karena sistem yang ada, pada saat sistem ini telah mengklaim untuk peduli kepada orang-orang yang gemetar ketakutan karenanya, dan telah menggelar karpet merah untuk para pemimpin yang hari ini mereka katakan sebagai para pemimpin tirani. (Baca juga: Syekh Taufiq Ramadhan al-Buthi; TV Al-Jazeera dan Al Arabiyyah Berperan Aktif Ciptakan Arab Spring)
Bangsa Arab dan para tokoh-tokohnya, dan bangsa Suriah sendiri sangat tahu akan kekejaman mereka, akan datang hari perhitungan bagi setiap yang telah menumpahkan darah, atau membantu untuk menumpahkan darah bangsa dan anak-anak Suriah. Bangsa ini tidak akan lupa terhadap semua yang mereka lakukan, dan mereka yang sudah berkonspirasi untuk menupahkan darah orang-orang Yaman. Mereka akan membayar harga mahal atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan.
Suriah akan bangkit dari ketertindasannya, dan bangsanya akan saling berdamai satu di antara lainnya, dan akan menghadapi semua rintangan, seperti yang sudah terjadi di setiap medan perang. Perlawanan Suriah akan dimulai pada langkah pertama saat menerima negosiasi… suatu hari saat debu mulai tak berterbangan, dan kami berharap bahwa itu akan terjadi segera, akan bersatu melawan tonggak-tonggak fitnah dan para penghancur. Kami tidak akan takut…… tidak akan diam…. dan masa depan ada pada kami. (ARN)
Sumber: Rai Al-Youm Editorial
