Amerika

AS Bantah Terlibat Pembunuhan Dubes Rusia di Turki

Rabu, 21 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Menteri Luar Negeri AS John Kerry membantah keterlibatan Amerika dalam pembunuhan utusan Rusia ke Turki. Menlu AS ini menyuarakan kekhawatiran tentang retorika Ankara terhadap Washington. (Baca juga: AS Tutup Kedubesnya di Turki Pasca Pembunuhan Dubes Rusia)

Pada hari Selasa, Turki menyalahkan ulama oposisi Fethullah Gulen  yang tinggal di AS atas pembunuhan duta besar Rusia untuk Turki pada hari Senin dan menyalahkan Amerika Serikat karena membiarkan Gulen untuk hidup di negeri itu.

Kerry menunjukkan kekhawatiran atas “beberapa retorika yang keluar dari Turki sehubungan dengan keterlibatan Amerika atau dukungan diam-diam atau sebaliknya, atas pembunuhan yang tak terkatakan kemarin ini karena adanya Mr. Gulen disini, di Amerika Serikat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby kepada wartawan, sebagaimana dikutip Press TV, Rabu (21/12). (Baca juga: Mantan Menlu Turki: Pembebasan Aleppo Bisa Jadi Alasan Pembunuhan Dubes Rusia)

Kirby mengatakan bahwa tuduhan itu konyol. Ia juga memperingatkan agar Turki tak mengambil kesimpulan yang tergesa-gesa.

“Kita perlu membiarkan para peneliti melakukan pekerjaan mereka dan kita perlu membiarkan fakta-fakta dan bukti-bukti menuntun mereka kepada hal itu sebelum kita melompat kepada kesimpulan,” tambah Kirby. “Tapi gagasan bahwa Amerika Serikat mendukung (pembunuhan) ini atau di balik ini atau bahkan secara tidak langsung terlibat adalah benar-benar konyol.”

Sebelumnya, menurut seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan bahwa menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada Kerry dalam panggilan telepon pada hari Selasa bahwa kedua pihak, Turki dan Rusia “tahu” bahwa gerakan yang dipimpin oleh Gulen berada di balik serangan itu. (Baca juga: Putin: Moskow Harus Tahu Dalang Dibalik Pembunuhan Dubes Rusia di Turki)

Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey Karlov, ditembak pada hari Senin oleh polisi saat menghadiri sebuah acara di sebuah galeri seni di Ankara. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: