arrahmahnews

Badan Intelijen Inggris Dibalik Operasi White Helmets

Jum’at, 23 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Sebuah surat kabar Rusia mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Organisasi White Helmets berada dibalik laporan palsu tentang serangan udara Rusia di Suriah, dan menambahkan bahwa organisasi itu dijalankan oleh agen-agen Inggris.

Harian Vzglyad mengatakan dalam sebuah laporan bahwa ada alasan untuk percaya bahwa organisasi diawasi oleh dinas intelijen Inggris dan dibiayai oleh Soros. (Baca juga: White Helmets Akui Organisasinya Didanai Negara-negara Barat)

“Pemerintah Inggris telah mengalokasikan sekitar 32 juta pound untuk menyokong White Helmets pada tahun 2013, sementara 12,5 juta pounds telah dibayarkan kepada organisasi lainnya di tahun 2016,” sebuah sumber yang dekat dengan organisasi kepada kantor berita Tass.

Menurut sumber itu, seluruh anggaran organisasi sekitar 50 juta dolar per tahun.

White Helmets seharusnya juga menerima tambahan 13 juta dolar dari Amerika Serikat dan Inggris, termasuk perusahaan yang terkait dengan Soros, tambahnya, dan mengatakan bahwa organisasi juga telah menerima 23 juta dolar dari badan International Development AS.

Sumber itu juga mengatakan bahwa salah satu pimpinan White Helmets, Mosab Obeidat, telah diidentifikasi memiliki kontribusi dan peran utama dalam pembiayaan kelompok teroris.

Menurut beberapa laporan, Obeidat telah memainkan peran mediator dalam memberikan militan Suriah sekitar 2,2 juta dolar untuk membayar senjata dan persediaan amunisi. (Baca juga: VIDEO: Jubir al-Nushra Sebut ‘”White Helmets” Sebagai Mujahidin)

Berbicara tentang pendiri White Helmets, James Le Mesurier, menunjukkan bahwa kemungkinan besar, “dia adalah lulusan dari Akademi Militer Kerajaan di Sandhurst, yang sampai hari ini bekerja sebagai pelayan Her Majesty (Ratu Inggris) , tepatnya – di intelijen militer Inggris “.

Anton Mardasov, seorang ahli di Institut Pengembangan Inovatif, mengatakan bahwa masalahnya adalah White Helmets menyebarkan berita palsu dengan handal.

Mardasov percaya bahwa komandan White Helmets mungkin pekerja resmi badan-badan intelijen Barat dan perwakilan dari lembaga barat yang lebih suka bekerja di organisasi tersebut untuk menggunakannya sebagai markas mereka.

Seperti yang disaksikan sebelumnya, pasukan pemerintah Suriah telah menahan petugas intelijen Perancis pada tahun 2013, kemudian negosiasi diadakan untuk membebaskan mereka.

Kantor berita Sputnik melaporkan bahwa media Barat menyebut Observatorium Suriah yang berbasis di London untuk Hak Asasi Manusia dan White Helmets melaporkan apa yang mereka sebut sebagai eksekusi atau penahanan warga sipil oleh tentara Suriah.

Seorang wartawan mengungkapkan pada pertengahan November bahwa Organisasi Helm Putih bukan badan independen meskipun mereka mengklaim demikian. Mereka menerima dukungan keuangan dari beberapa negara Barat yang mendukung kelompok-kelompok teroris di Suriah. (Baca juga: ‘White Helmet’ Tentara Teroris Bayaran Barat)

“White Helmets bukan organisasi independen karena ia bekerja untuk kepentingan negara-negara Barat yang mendukung kelompok-kelompok teroris di Suriah dan menerima dukungan keuangan dari AS, Inggris dan Jerman sebagai gantinya,” kata Vanessa Beeley, dan menambahkan bahwa “Tampaknya aneh bahwa White Helmets terus-menerus berada di daerah yang dikendalikan oleh ISIS dan Fatah al-Sham yang berafiliasi dengan Jabhat al-Nusra. Video dan gambar yang diambil di berbagai kesempatan membuktikan bahwa White Helmets bekerjasama dengan teroris”.

“White Helmets tidak hanya menawarkan layanan medis untuk teroris dan mengambil bagian dalam pembunuhan serta eksekusi penduduk sipil, tetapi juga bekerja untuk menggulingkan pemerintah Suriah,” ujar wartawan itu.

Pada awal November, seorang jurnalis Suriah membuktikan melalui beberapa gambar dari seorang anak Suriah yang diklaim oleh White Helmets ikut operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan warga sipil adalah kebohongan besar.

Abbas Jom’eh merilis tiga gambar dari seorang gadis kecil yang diduga diselamatkan oleh anggota White Helmets di tiga lokasi yang berbeda, yang mengungkapkan kebohongan organisasi itu tentang menyelamatkan warga sipil di Suriah.

Dalam halaman twitter-nya, wartawan Suriah menempatkan tiga gambar gadis yang diselamatkan oleh agen White Helmets di tempat yang berbeda.

“Aktor White Helmets sang penyelamatan seorang gadis di tiga tempat yang berbeda! Tidak bisa memainkan peran di tiga tempat yang berbada,” tanya Abbas Jom’eh.

Moskow juga mengatakan pada pertengahan November bahwa laporan tentang “rumah sakit” dan “sekolah” yang diduga terletak di wilayah yang dikendalikan teroris, diciptakan oleh kelompok “White Helmets” yang dibiayai oleh London.

“Setelah tiga hari itu benar-benar jelas bagi semua orang bahwa “rumah sakit” yang diduga dibom di Aleppo hanya ada dalam imajinasi juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby.  “Informasi Hoax” ini pasti akan tetap menjadi noda dalam biografi Laksamana Kirby,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen. Igor Konashekov, dan menambahkan bahwa jika semua “rumah sakit” dibom, itu berarti tidak ada yang lain kecuali mereka.

Sebelumnya juru bicara Departemen Luar Negeri AS, John Kirby menyalahkan Rusia atas “pemboman rumah sakit” di Suriah. (Baca juga: Bongkar Kedok ‘White Helmet’ Teroris Berwajah Relawan Pembantai Warga Suriah)

Pihak Rusia telah sering meminta organisasi internasional untuk memberikan data tentang keberadaan setiap fasilitas medis dan sekolah di wilayah yang dikendalikan oleh teroris di Suriah, namun organisasi itu mengatakan mereka tidak memiliki informasi tentang keberadaan setiap fasilitas tersebut.

“Kami telah berulang kali meminta perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, negara-negara lain dan organisasi internasional untuk memberikan informasi lokasi posko bantuan medis “rumah sakit” atau sekolah di daerah yang dikendalikan oleh teroris,” Konashenkov menggarisbawahi.

“Jawabannya selalu sama – tidak ada yang memiliki informasi tersebut,” katanya. “Hanya ada laporan” dari White Helmets atau “anonim lokal” “aktivis”,” tambah juru bicara itu.

Konashenkov menggarisbawahi bahwa pemerintah Inggris secara resmi mengalokasikan dana untuk kegiatan “White Helmets”, dan “mass media” di Suriah yang bertugas memposting di Facebook dan Twitter tentang informasi serangan kimia dan laporan yang diberikan oleh penduduk setempat dan “White Helmets”.

Menurut laporan, meskipun klaim White Helmets bukan organisasi, tapi badan independen, tetap saja mereka menerima dukungan keuangan dari beberapa negara Barat yang mendukung kelompok-kelompok teroris di Suriah. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: