Minggu, 25 Desember 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, FILIPINA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengkritik peran PBB yang dianggap “tidak netral” dan ia mengancam akan membakar kantor pusat PBB ketika ia datang ke New York.
Surat kabar Inggris “The Independent”, mengungkapkan bahwa presiden Filipina mengumumkan dalam kunjungannya ke pangkalan militer di kota Zamboang di selatan negara Filipina bahwa “Kalian dapat mengajukan keluhan kalian kepada PBB, dan saya akan membakar gedung PBB jika saya datang ke Amerika”. (Baca juga: Duterte Akui Dirinya Pernah Tembak Gembong Narkoba)
Ancaman ini dilontarkan Duterte karena Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang menyerukan dilaksanakannya penyelidikan di Filipina atas upaya pemerintah dalam pembasmian narkoba yang dijalankannya setelah serangkaian pembunuhan yang dilakukan kepada warga yang mengedarkan narkoba.
Menurut PBB, sejak Duterte berkuasa telah merenggut lebih dari 6.000 nyawa yang terlibat dalam kasus narkotika. PBB terlihat begitu sibuk menyelidiki pembunuhan para pengedar narkoba di Filipina namun seolah-olah menutup mata dari pembantaian ribuan nyawa yang terjadi di Timur Tengah, Afrika maupun di Myanmar. Dan seolah-olah tak mendengar jeritan anak-anak dan wanita yang menjadi korban agresi, korban pembantaian para teroris di Timur Tengah ataupun korban genosida di Rohingya, Arabic.SputnikNews (24/12) melaporkan. (Baca juga: Duterte; Ancaman Barat “Bullshit”)
Menanggapi tuduhan tersebut, presiden Filipina telah mengancam akan menarik diri dari keanggotaan PBB dan Mahkamah Pidana Internasional serta menghentikan segala bentuk kerjasama dengan AS. (ARN)