arrahmahnews

Pembunuh Dubes Rusia Beberapa Kali Kunjungi Qatar Sebelum Jalankan Aksinya

Selasa, 27 Desember 2016,

ARRAHMAHNEWS.COM, ANKARA – Media Turki mengungkap bahwa Mevlut Mert Altintas, pria yang menembak mati duta besar Rusia untuk Ankara pekan lalu beberapa kali mengunjungi Doha sebelum melakukan kejahatannya yang mengejutkan.

Surat kabar berbahasa Turki, harian Zaman, mengutip beberapa sumber di Ankara yang mengatakan bahwa Altintas telah melakukan beberapa kunjungan ke negara Qatar setelah kudeta militer yang gagal di Turki. (Baca juga: Putin: Moskow Harus Tahu Dalang Dibalik Pembunuhan Dubes Rusia di Turki)

Polisi Turki juga telah melaporkan bahwa Altintas melakukan perjalanan ke Qatar dua kali pada bulan Agustus. Dia juga di Qatar pada bulan Oktober dan melakukan perjalanan ke Doha dengan penerbangan Qatar Airlines pada bulan November.

Sumber menunjukkan bahwa tujuan dari perjalanan Altintas ‘ke Qatar masih belum diketahui tetapi penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan. (Baca juga: Turki Tangkap Enam Orang Terkait Pembunuhan Dubes Rusia)

Sumber tersebut mengatakan interogator akan segera menghubungi pejabat Qatar untuk meminta setiap informasi yang mungkin mereka memiliki dalam hal untuk mengetahui lebih lanjut tentang orang-orang yang terlibat dalam teror ini.

Harian Sabah yang berafiliasi dengan pemerintah Turki merilis laporan pertama atas kunjungan Altintas ‘ke Qatar beberapa hari yang lalu tetapi kemudian menghapus laporan itu dari situs webnya.

Hasil penyelidikan awal yang diungkap oleh media Turki juga telah menunjukkan bahwa pembunuh utusan Rusia itu telah ikut berperang untuk kelompok teror Fatah al-Sham (yang sebelumnya dikenal sebagai front al-Nusra) di Aleppo pada tahun 2015. (Baca juga: AS Bantah Terlibat Pembunuhan Dubes Rusia di Turki)

Menurut Zaman, latar belakang psikologis polisi Turki Altintas ‘menunjukkan bahwa ia pernag membunuh sejumlah tentara Suriah dan bahwa beberapa koleganya juga tewas.

Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa ‘tindakan Altintas tampaknya dilakukan dengan sepengetahuan pimpinannya yang berkontribusi terhadap operasi militan’ di kota itu.

Menurut media Turki sejak keterlibatannya dalam konflik Suriah, Altintas seperti tinggal di rawa berdarah dan selalu ingin melakukan aksi pembunuhan.

“Ia juga sering menegaskan niatnya untuk membunuh tanpa mengungkapkan identitas sasarannya.”

“Pekan lalu, Altintas meminta komandannya untuk membiarkannya bergabung dengan aparat keamanan kedutaan Rusia dan mulai memantau utusan itu dan mempersiapkan kejahatannya,” lapor surat kabar Zaman.

“Tidak ada yang bisa memprediksi bahwa penjaga kedutaan Rusia dari badan keamanan Turki akan mempersiapkan aksi pembunuhan utusan Rusia untuk Ankara. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca