Selasa, 20 Desember 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, YORDANIA – Ahli strategi dalam bidang keamanan, Mohammad Mohy, pada hari minggu (18/12) menjelaskan bahwa strategi terbaru dari organisasi teroris ISIS yakni akan fokus untuk melakukan serangan balik terhadap negara-negara pendukungnya yang dianggap telah mencampakkan mereka pasca kehilangan sejumlah besar wilayah kekuasaan dan benteng-benteng mereka di kota Mosul Irak dan Aleppo Suriah. (Baca juga: Dicampakkan Negara Pendukungnya, Teroris Lakukan Serangan Balik)
Mohy menjelaskan bahwa “serangan yang dilancarkan organisasi teroris ISIS selanjutnya akan berpindah ke wilayah Yordania, Arab Saudi, Qatar dan Turki serta negara-negara Uni Eropa”. Mohy menyebutkan bahwa tindakan ISIS ini disebabkan oleh rasa sakit hati para militan ISIS karena negara-negara pendukungnya ini telah menarik dukungan militer dan keamanan untuk jaringan organisasi ISIS”.
Setelah menyerang Turki dengan dua ledakan bom pada hari Sabtu (17/12) saat ini teroris lakukan serangan balik ke Yordania, seperti dilansir oleh Arabic.SputnikNews (19/12).
Seperti di umumkan Pemerintah Yordania bahwa pada hari senin (19/12) para militan menyerang patroli keamanan dan kantor polisi di Kerak, selatan Amman pada hari minggu (18/12) dan juga berencana melakukan serangan lain di wilayah Yordania. (Baca juga: Serangan Bom Mobil Tewaskan 13 Tentara Turki)
Menteri Dalam Negeri, Salama Hammad mengungkapkan pada konferensi pers pada senin (19/12) di Amman bahwa “para pelaku serangan Kerak menggunakan sabuk peledak dan senjata lainnya, yang menunjukkan bahwa mereka merencanakan serangan lebih lanjut”.
Hammad mengatakan, “teroris berjumlah 4 orang dan semuanya telah tewas”. Juru bicara pemerintah Yordania, Muhammad Momani mengatakan, “apa yang terjadi pada hari minggu (18/12), masih dalam penyelidikan sehingga tidak bisa diungkapkan segala hal yang terkait”. (ARN)