Minggu, 01 Januari 2016,
ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON DC – Menilai kinerja Barack Obama selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, beberapa pengguna Twitter AS melabeli suami Michelle itu sebagai “presiden terburuk sepanjang masa” dan mengecam upayanya untuk memperdalam keretakan antara Amerika Serikat dan Rusia.
Presiden AS Barack Obama yang akan segera meninggalkan kantornya itu telah melakukan upaya terakhir untuk merusak hubungan Amerika dengan Moskow dengan memperkenalkan sanksi anti-Rusia atas apa yang disebut media mainstream AS sebagai “vote Hacking”.
Sanksi baru ini tampaknya lebih ditujukan terhadap pemerintahan Trump daripada pemerintahan Rusia, sebagaiman yang dikatakan Vyacheslav Smirnov, direktur Ilmiah dan Penelitian Institut Politik Sosiologi dalam wawancaranya dengan Radio Sputnik.
“Pemerintahan presiden AS yang akan segera berakhir ingin menanam bom di bawah hubungan antara pemerintahan Rusia dan Trump,” jelas Smirnov.
Keputusan mendadak Obama itu telah mendorong gelombang kritik dari pengguna Twitter AS, yang menggunakan kesempatan ini untuk menuding kesalahan memalukan presiden, dan mencapnya sebagai “presiden terburuk sepanjang masa”.
“Melihat pagi ini bahwa Obama berusaha untuk meloloskan undang-undang di menit-menit terakhir untuk mengacaukan Trump up. #WorstPresidentEver,” Pengguna Twitter David Benjamin menciutkan kritikan melalui postingannya.
Beberapa pengguna melihat apa yang disebut “tindakan balasan” Obama terhadap Moskow ini sebagai upaya untuk memulai konflik dengan Rusia.
“AS mengusir 35 diplomat Rusia dan menutup 2 kompleks. Jelas Obama sedang mencoba untuk memulai Perang Dunia 3 sebelum meninggalkan kantor. #WorstPresidentEver,” cuit pengguna bernama Steve Hirsch .
Yang lain menyeru perhatian pada fakta bahwa pemerintahan Obama gagal untuk menyajikan bukti yang membuktikan Moskow melakukan “vote Hacking”. (ARN)
