Kamis, 5 Januari 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON – Senator Republik John McCain sekali lagi menuduh Moskow telah mengobarkan perang melawan Amerika Serikat.
McCain mengatakan dugaan serangan cyber Rusia terhadap AS untuk mempengaruhi pemilihan presiden 2016, adalah “tindakan perang.”
“Ini tindakan perang,” ujar McCain, seorang penentang Rusia, kepada wartawan di Capitol, Washington, DC, Rabu (4/01/2017).
“Jika Anda mencoba untuk menghancurkan dasar-dasar demokrasi, maka Anda telah menghancurkan bangsa,” kata McCain, ketua Senat Komite Angkatan Bersenjata.
“Saya tidak mengatakan itu serangan atom. Saya hanya mengatakan bahwa ketika Anda menyerang struktur dasar suatu negara, maka itu suatu tindakan perang,” lanjutnya.
McCain juga menuduh Moskow telah melakukan suatu “tindakan perang” melawan Amerika Serikat pekan lalu, dan menuntut sanksi kuat terhadap Rusia atas serangan hacker, yang diklaim ikut campur dalam pemilihan presiden AS.
McCain telah menjadi kritikus keras Rusia, sementara Presiden terpilih Donald Trump, berulang kali meragukan klaim bahwa Rusia meluncurkan serangan cyber pada AS.
Pada hari Kamis, digelar rapat Komite Senat Angkatan Bersenjata, yang dipimpin oleh McCain, untuk menahan sidang publik pertama di Kongres atas dugaan peretasan.
McCain dan para pemimpin kongres top lainnya telah berjanji akan menekan undang-undang tentang sanksi terhadap Rusia, selain yang diumumkan oleh Presiden Barack Obama pada bulan lalu.
Pada tanggal 22 Desember, Obama mengumumkan serangkaian sanksi ekonomi terhadap Rusia, serta pengusiran 35 diplomat Rusia, atas tuduhan ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 melalui serangan cyber.
Namun, Trump Presiden AS mendatang, telah berulang kali mempertanyakan keakuratan intelijen AS dalam menuntut tanggung jawab Rusia atas serangan hacker dan sudah waktunya untuk menunjukkan bukti-bukti.
Klaim AS telah ditolak oleh Moskow. Julian Assange, pendiri WikiLeaks, juga membantah keterlibatn pemerintah Rusia dalam penyediaan file. [ARN]
Sebar:
