Sabtu, 14 Januari 2017,
ARRAHMAHNEWS.COM, AMERIKA SERIKAT – Lebih dari 1 juta tanda tangan telah dikirim ke Gedung Putih menuntut Presiden Barack Obama untuk mengampuni mantan anggota NSA, whistleblower Edward Snowden.
Kelompok hak asasi manusia, termasuk American Civil Liberties Union, Amnesty International dan Human Rights Watch, mempelopori kampanye Pardon Snowden, yang dikumpulkan lebih dari 1,1 juta tanda tangan dari 110 negara, kantor berita RT melaporkan.
Incredible, more than 1 million people from 110 countries wrote to @potus calling for him to pardon @Snowden!! Here´s what that looks like pic.twitter.com/j9RDRejOtP
— Tanya O´Carroll (@TanyaOCarroll) January 13, 2017
Snowden yang telah berada di Rusia sejak 2013. Ia membocorkan informasi rahasia dan mengungkap pengawasan dan penyadapan yang dilakukan oleh NSA secara ilegal.
The world's top human rights groups just delivered over one million signatures to Obama. For once, I have no words. https://t.co/djIALHgYea pic.twitter.com/g23bp9g066
— Edward Snowden (@Snowden) January 13, 2017
Tanda tangan yang disertai dengan surat dari kepala kelompok hak asasi manusia, meminta Obama untuk menggunakan otoritas presiden untuk mengampuni Snowden.
Surat itu mencatat reformasi sejak Snowden membocorkan informasi, “Tindakannya menyadarkan orang-orang dan meninggalkan perdebatan tentang manfaat dari pengawasan yang telah menghilangkan demokratis dan hak-hak kehidupan pribadi seseorang” tulis surat itu.
Kelompok hak asasi manusia, mengatakan Snowden “lebih baik daripada hidup di pengasingan atau pengadilan di bawah UU Spionase yang akan menghalangi dia dari meningkatkan pelayanan publik.”
Mereka memohon pada presiden untuk mempertimbangkan nasib whistleblower selama hari-hari terakhir jabatannya: “Kami yakin bahwa Edward Snowden akan dikenang sebagai pahlawan hak asasi manusia dan salah satu pelapor paling penting dalam sejarah. Pengampunan presiden untuk Snowden akan menjadi penegasan akan hak warga negara terhadap pemerintah dan memperhitungkan kekuasaan yang disalahgunakan.”
Petisi datang di masa akhir jabatan Obama, dan menghadapi tekanan untuk memberikan grasi kepada whistleblower tersebut.
Snowden sendiri telah bergabung dalam panggilan tersebut, meminta presiden AS untuk melepaskannya dari tuntutan, bahkan jika itu tindakan satu-satunya sebelum meninggalkan kantor.
NB @Snowden not asking for his own pardon–but @HRW, @amnesty @ACLU are, and we support clemency for @xychelsea too. https://t.co/roo415J4tE https://t.co/KDAvYc6jhg
— Dinah PoKempner (@DinahPoKempner) January 13, 2017
Permintaan maaf telah membanjiri Gedung Putih menjelang peresmian Presiden Terpilih AS Donald Trump pada minggu depan sebagai presiden ke-45 AS.
Setelah kemenangan Trump, Snowden mengatakan bahwa ia tidak takut hubungan dekat antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS mendatang. (ARN)