Jum’at, 03 Maret 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, BEIJING – China memperkuat posisinya di Timur Tengah dengan memveto rancangan resolusi PBB baru-baru ini tentang sanksi Suriah. Beijing telah dengan jelas menunjukkan bahwa pengaruhnya atas situasi Suriah kian berkembang.
Para ahli mengatakan bahwa dengan menggunakan hak vetonya untuk memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai sanksi Suriah, China telah menunjukkan pengaruhnya yang berkembang atas urusan di kawasan.
Pada tanggal 28 Februari, China dan Rusia memveto resolusi PBB yang dirancang oleh Inggris, Perancis dan Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Assad. Bolivia juga memilih menentang resolusi sementara Kazakhstan, Mesir, dan Ethiopia abstain.
Menjelaskan veto Beijing, Duta Besar China untuk PBB, Liu Jieyi menarik perhatian pada fakta bahwa penyelidikan ke dalam penggunaan senjata kimia di Suriah belum selesai.
“Saat ini, penyelidikan tentang penggunaan bahan kimia sebagai senjata masih terus dilaksanakan. Oleh karena itu, terlalu dini untuk mencapai kesimpulan akhir. Dewan harus menjaga keutuhannya dan terus mendukung JIM [Mekanisme Investigasi Bersama],” kata Liu.
Dia menekankan bahwa keputusan Dewan Keamanan PBB harus didasarkan pada bukti yang “akurat rinci dan solid.”
Berbicara kepada Sputnik Cina, Li Weijian, seorang profesor Asia Barat dan Studi Afrika di Institut Shanghai untuk Studi Internasional, menunjukkan bahwa itu adalah hak veto kelima dikeluarkan oleh China atas urusan Suriah.
“Ini adalah veto kelima China di Dewan Keamanan PBB tentang Suriah. Namun, posisi China pada krisis Suriah tetap tidak berubah. [Beijing] secara konsisten menganjurkan menyelesaikan krisis melalui dialog, negosiasi dan gencatan senjata,” kata Li kepada Sputnik, Rabu(01/03). (ARN)
Sebar:
