arrahmahnews

Kupas Tuntas Revolusi Yaman (Bagian Kedua)

Senin, 13 Maret 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, SANA’A – Selanjutnya, koalisi yang terdiri dari jet-jet tempur  Mesir, Maroko, Yordania, Sudan, UAE, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Arab Saudi sebagai pemimpin serta AS sebagai penyedia intelijen dan dukungan logistik. AS juga menawarkan pencarian dan penyelamatan pilot koalisi yang tertangkap. Negara itu mempercepat dan meningkatkan penjualan senjata ke negara-negara koalisi, termasuk senjata terlarang internasional seperti bom cluster dan fosfor. [Baca; Kupas Tuntas Revolusi Yaman (Bagian Pertama)]

Departemen Luar Negeri AS, John Kirby, dalam membenarkan kejahatan ini menjawab pertanyaan apakah penggunaan bom curah adalah sah, dan dia mengatakan kepada wartawan “jika digunakan secara tepat”. Sementara itu, Somalia menawarkan wilayah udara, perairan teritorial dan pangkalan militernya untuk para pilot koalisi. Negara Pakistan juga dipanggil untuk bergabung dengan koalisi untuk campur tangan di darat, tetapi parlemen memilih untuk tetap menjadi negara netral. Selain itu, beberapa negara memberikan bantuan keuangan seperti Inggris. Mereka mengklaim bahwa intervensi militer mereka hanya akan menargetkan Houthi dan pasukan yang setia kepada Ali Abdullah Saleh. Kemudian Saleh mengumumkan aliansi dengan Ansarullah. Agresi Amerika-Saudi telah memperburuk kondisi kemanusiaan di Yaman dengan parah dan menyebabkan “bencana kemanusiaan”.

Penargetan sembrono dan tanpa pandang bulu adalah melawan hukum internasional, bagaimanapun juga, hal itu tidak mencegah agresi Amerika Saudi dari melancarkan genosida kejam di gubernuran Saada dengan pemboman sembrono dan sembarangan. Mereka menyatakan Saada sebagai target militer, mengabaikan semua warga sipil tak berdosa dan properti publik dan swasta yang ada di sana. PBB menyatakan darurat “tingkat-tiga” yang merupakan level darurat tertinggi PBB untuk Yaman yang berlangsung selama enam bulan. [Baca; Catherine Shakdam: PBB Terlibat Kejahatan Perang Kotor Saudi di Yaman]

Menurut perwakilan khusus dari Sekjen PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata menyatakan, bahwa 75% dari ratusan anak-anak yang tewas di Yaman adalah korban dari agresi Amerika-Saudi. Selain itu, Human Rights Watch mengkritik Dewan Keamanan PBB berulang kali  atas diamnya badan itu terhadap kejahatan yang dilakukan oleh agresi brutal Saudi terhadap rakyat Yaman.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Menurut UNICEF Yaman, “19,3” juta orang di Yaman membutuhkan akses untuk air minum”. UNICEF juga berbicara tentang jumlah 2000 lebih anak yang tewas dalam hampir setahun konflik. Menurut “Jeff Smith”, seorang ahli fisika nuklir dan mantan inspektur IAEA, ” sebuah rekaman  video yang diterima dari Yaman, tentang sebuah ledakan dan diyakini diambil pada 20 Mei 2015, jika dianalisis oleh para ahli senjata nuklir hampir pasti adalah ledakan  bom neutron yang pernah digunakan Israel dalam serangan ke Gaza “.

Menurut analisis OCHA mengenai kondisi di Yaman, sekitar 1,80 triliun diperlukan untuk kebutuhan dana, 14,40 miliar dolar untuk kebutuhan makanan orang yang  tidak aman dan 2,50 miliar dolar untuk pengungsi internal. Konflik di Yaman dihadapkan dengan diam pihak-pihak  internasional. [Baca; AS, Bani Saud dan Bani Isra’il, Tiga Poros Kejahatan]

Arab Saudi membuka saluran-saluran media  baru dengan nama yang sama dengan nama saluran Yaman yang  asli untuk memalsukan berita nyata seperti prestasi tentara Yaman dan komite rakyat. Sejak hari pertama agresi, koalisi mengepung seluruh Yaman yang menyebabkan kekurangan obat-obatan. Rumah sakit telah sampai pada titik di mana bahkan oksigen tidak tersedia. Sebagai akibatnya, membuat hidup rakyat Yaman berada dalam bahaya, bahkan jika cedera atau sakit tidak terlalu parah. Kemiskinan sangat meningkat, menambah penderitaan parah bagi rakyat Yaman.

Kesimpulannya, orang-orang Yaman telah mengorbankan keselamatan dan keamanan mereka untuk kemerdekaan Yaman. Sampai saat ini, agresi Amerika Saudi belum berhenti dari melakukan pembantaian dan pembunuhan massal terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Penggunaan senjata terlarang internasional dianggap “tepat” di Yaman. Hukum kemanusiaan tidak mencegah agresi brutal dan tidak manusiawi Saudi Amerika. Perang ini adalah harga yang diminta dunia untuk kebebasan. Selesai.. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca