arrahmahnews

Lebih dari 230 Tewas di Bawah Reruntuhan Setelah Serangan Udara AS di Mosul

Jum’at, 24 Maret 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSUL – Ratusan warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tewas di bawah reruntuhan bangunan di kota Mosul setelah serangan udara yang dipimpin AS memicu ledakan besar di lingkungan perumahan pada pekan lalu.

Pejabat Badan Pertahanan Sipil Irak dan penduduk setempat mengatakan pada hari Kamis, bahwa tim penyelamat masih mengevakuasi korban dari bawah reruntuhan dekat rumah sakit Rahma di distrik Jadida, Mosul, menyusul ledakan yang terjadi pada 16 Maret, Reuters melaporkan.

Sumber Irak telah meyatakan bahwa jumlah mereka yang tewas lebih dari 230 orang. Sejauh ini 130 mayat dilaporkan telah diambil dari puing-puing.

Penyebab pasti ledakan masih belum jelas, tetapi penduduk setempat mengatakan sebuah truk sarat bahan peledak diledakkan menyusul serangan udara yang dipimpin AS, dan menghancurkan bangunan di lingkungan yang padat penduduk.

Anggota parlemen lokal Faris al-Sanjari mengatakan koalisi pimpinan AS menargetkan truk yang sarat bahan peledak, dan menambahkan “Anda tidak bisa membunuh puluhan hanya untuk menghancurkan sebuah truk jebakan yang diparkir di dekat rumah,” TV Sumaria melaporkan.

Seorang pejabat pertahanan sipil juga mengatakan “serangan pesawat koalisi menghantam jalan dekat perumahan pada Jumat lalu dan menghancurkan sedikitnya 30 rumah.”

Koalisi pimpinan AS belum memberikan rincian serangan udara di distrik Jadida.

“Kami menyadari laporan tentang serangan udara di Mosul yang mengakibatkan korban sipil. Koalisi melakukan beberapa serangan di dekat Mosul dan kami akan memberikan informasi ini kepada tim kami untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata koalisi pimpinan AS dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, sebuah laporan mengatakan operasi penyelamatan sementara dihentikan karena kurangnya peralatan di daerah yang menjadi tempat bentrokan berat antara pasukan Irak dan teroris Daesh.

“Menemukan korban selamat sangat sulit karena perumahan itu benar-benar hancur. Ini adalah bencana yang sangat besar, memang kita bisa menggambarkannya sebagai bencana,” kata Kepala Pertahanan Sipil Brigadir Mohammed Al-Jawari kepada wartawan.

Menurut kelompok pemantau Airwars, setidaknya 2.463 warga sipil telah tewas dalam serangan udara pimpinan AS di Irak dan Suriah sejak awal operasi pada tahun 2014. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca