Senin, 3 April 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, Irak – Militer Irak telah menghentikan operasi di sekitar daerah padat penduduk di sekitar kota tua, barat Mosul, untuk memungkinkan perjalanan yang aman bagi warga sipil.
“Saat ini, ada penundaan, untuk membuka jalur-jalur evakuasi yang aman bagi keluarga dan warga sipil ke kamp-kamp yang telah disediakan,” kata Letnan Kolonel Emad Khalas pada Al Sumaria Minggu (2/04/2017).
Selama beberapa minggu terakhir, pertempuran melawan Daesh sebagian besar terfokus di sekitar sekitar masjid al-Nuri di mana pemimpin Daesh, Abu Bakr Al-Baghdadi, mengumumkan pembentukan khilafah pada tahun 2014.
Menurut sumber-sumber pemerintah, setidaknya 355.000 orang sejauh ini berhasil melarikan diri dari kota itu sejak operasi pembebasan dimulai, tetapi sekitar 400.000 masih terjebak di daerah yang dikuasai oleh teroris, yang menggunakan mereka sebagai tameng manusia.
Sebelumnya, seorang sumber polisi federal mengatakan bahwa setidaknya 13 warga sipil tewas oleh teroris saat mereka mencoba untuk melarikan diri kota tua.
“Tiga belas warga sipil tewas ketika mencoba melarikan diri wilayah Tamouz menuju ke Bab al-Sham, barat Mosul,” kata Kolonel Khodeir Saleh.
Pasukan Irak telah melakukan operasi di kawasan kota tua selama beberapa minggu, tetapi mereka telah menghadapi perlawanan tangguh, dan kemajuan telah melambat.
Pasukan pemerintah dan relawan pasukan Hashd al-Sha’abi melaju dari bagian timur Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada awal tahun ini. Pertempuran sekarang telah berpindah ke wilayah padat penduduk,barat Mosul. [ARN]
Sebar:
