arrahmahnews

Serangan Kimia Idlib, Taktik Licik Barat untuk Menekan Damaskus

Kamis, 06 April 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, DAMASKUS – Anggota parlemen Suriah, Halid Abud, mengklaim bahwa serangan kimia yang dilaporkan di Idlib Suriah adalah siasat licik pemerintahan asing untuk memberi tekanan politik terhadap Damaskus.

“Serangan kimia kemarin dilakukan untuk menyalahkan pemerintah Suriah. Ini adalah cara bagi negara-negara Barat untuk menekan Suriah,” katanya sebagaimana dikutip Sputnik, Rabu (05/04). (Baca juga:Pemerintah Suriah Bantah Tuduhan Serangan Kimia di Idlib)

Anggota parlemen itu menjelaskan bahwa negara-negara Barat akhir-akhir ini ini menemukan diri mereka berada di pihak yang kalah sehingga perlu untuk menciptakan propaganda untuk menggeser “posisi kuat Iran dan Rusia terhadap Suriah.”

Abud berpendapat pemerintah Suriah tidak memiliki sarana untuk menjatuhkan senjata kimia jauh dari Damaskus, dan serangan itu disebabkan oleh orang-orang yang ingin melemparkan kejahatan ini kepada pemerintah Suriah. (Baca juga:PBB Tak Bisa Verifikasi Laporan Media Soal Serangan Kimia di Idlib)

” Saya yakin bahwa hal ini dilakukan oleh musuh-musuh Suriah yang mencoba untuk mempromosikan perang politik terhadap pemerintah Suriah,” tambah anggota parlemen itu.

Oposisi Suriah mengklaim adanya serangan kimia di sebuah kota di barat laut Suriah menewaskan hampir 80 orang dan melukai sekitar 200 orang. Doctors Without Borders (MSF), sebuah badan amal bantuan medis, mengatakan gejala menunjuk ke gas saraf, seperti sarin, dan juga klorin.

PBB dan Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah membuka penyelidikan atas kasus ini.

Pihak pemerintah Suriah sendiri dengan tegas telah membantah tuduhan keji yang diarahkan kepada mereka tersebut. Dalam pernyataan sebagaimana dikutip SANA, sumber Kementerian Luar Negeri dan ekspatriat menyatakan bahwa tuduhan serangan itu adalah propaganda terbaru yang sengaja dilancarkan pihak musuh dan para pendukung mereka di tengah kemajuan yang terus diperoleh pemerintah dalam hari-hari dan minggu-minggu terakhir.

“Kampanye baru itu dilakukan setelah prestasi yang diperoleh oleh tentara Arab Suriah dan pasukan pendukung mereka dalam perang melawan terorisme selama hari-hari dan minggu-minggu terakhir. Di samping itu, mereka membuat cerita bohong ini sebelum diadakannya pertemuan Uni Eropa besok tentang Suriah, demi alasan untuk melancarkan serangan pada negara ini dan membenarkan resolusi bermusuhan yang akan diadopsi dalam pertemuan ini,”kata Kementerian Luar negeri tersebut.

Kementerian pertahanan Rusia juga membantah tuduhan ini dan menyatakannya sebagai berita palsu, mengatakan bahwa “pesawat-pesawat tempur Rusia tidak melancarkan serangan di wilayah Khan Shaykhun, provinsi Idlib.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca