Amerika

Pentagon Tuding Rusia Terlibat Dalam Serangan Kimia di Khan Shaykhun

Sabtu, 8 April 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON – Amerika Serikat sedang mencari tahu apakah Rusia memiliki peran dalam serangan senjata kimia yang diduga pada Selasa lalu, yang memicu serangan militer besar-besaran AS, kata para pejabat Pentagon.

Pentagon “hati-hati menilai informasi yang akan melibatkan Rusia atau membantu kemampuan Suriah ini,” kata seorang pejabat senior militer kepada wartawan di Pentagon pada hari Jumat.

Setidaknya 80 orang tewas dalam serangan kimia pada Selasa, di kota Khan Shaykhun, Rusia dan Suriah mengatakan bahwa serangan udara menarget depot yang dikendalikan teroris.

AS, bagaimanapun, menuduh pemerintah Suriah memerintahkan serangan, Damaskus sendiri menolak tuduhan tak berdasar AS.

Suriah telah menyerahkan seluruh persediaan bahan kimia di bawah kesepakatan yang dinegosiasikan oleh Rusia dan Amerika Serikat pada tahun 2013.

Pejabat Pentagon mengklaim bahwa pasukan Suriah mungkin dibantu oleh Rusia, atau minimal Rusia gagal mengendalikan tindakan pemerintah Suriah, Associated Press melaporkan.

Mereka mengatakan Rusia memiliki unit penerbangan di pangkalan militer al-Shayrat, di mana AS mengatakan serangan kimia berasal, dan memiliki “keahlian kimia di negara ini.”

Para pejabat, yang berbicara dengan syarat anonim, lebih lanjut mengatakan pesawat tanpa awak milik Rusia atau Suriah terlihat melayang di atas lokasi peristiwa serangan kimia setelah itu terjadi.

Drone dilaporkan kembali ke daerah yang sama di kemudian hari, sebelum rumah sakit – di mana korban dirawat – dibom.

“Sekitar lima jam kemudian, UAV kembali, dan rumah sakit itu disambar amunisi tambahan,” kata seorang pejabat.

Para pejabat mengatakan mereka menduga serangan di rumah sakit mungkin  upaya untuk menghancurkan barang bukti serangan kimia.

Presiden Donald Trump mengatakan ia berubah pikiran tentang Suriah setelah serangan kimia, dan memerintahkan militer AS untuk meluncurkan serangan ke pangkalan militer Suriah dengan rudal jelajah.

Setelah perintah diambil, militer AS meluncurkan 59 rudal Tomahawk terhadap beberapa target di pangkalan udara di provinsi Homs, Jumat dini hari.

Rudal-rudal itu diluncurkan dari kapal perang USS Porter dan USS Ross di Laut Mediterania.

Pemerintah Suriah mengecam “agresi AS,” dan mengatakan serangan militer hanya akan memperkuat posisi teroris di negara ini.

Kremlin juga mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menganggap serangan AS sebagai “agresi terhadap bangsa yang berdaulat” yang dilakukan dengan “dalih yang dibuat-buat.”

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca