arrahmahnews

Rusia Ingatkan AS Untuk Tidak Mengulangi Serangan ke Suriah

Kamis, 13 April 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, MOSKOW – Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat atas pementasan serangan lebih lanjut ke Suriah yang tidak sah, dan memicu konfrontasi langsung antara Moskow dan Washington.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengeluarkan peringatan saat pertemuan dengan rekan Amerika-nya Rex Tillerson di Kremlin, Rabu (12/04/2017).

Ini “penting untuk tidak mencegah terulangnya serangan tersebut,” yang “melanggar hukum internasional,” kata Lavrov.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat lalu, memerintahkan serangan rudal ke pangkalan udara militer Suriah. Setidaknya 59 rudal Tomahawk diluncurkan ke lapangan udara Shayrat di provinsi Homs, Barat Suriah, yang menyebabkan sekitar 15 korban jiwa, termasuk warga sipil.

Pasukan Rusia yang memiliki basis di pangkalan udara itu, telah diberitahu oleh Pentagon satu jam sebelum serangan dimulai.

Serangan itu tidak memiliki mandat Dewan Keamanan PBB, bahkan tidak berkonsultaso dengan Kongres AS.

Pengamat mengatakan serangan rudal AS terhadap lapangan udara Suriah dapat memicu konfrontasi besar antara kekuatan Rusia dan Amerika Serikat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan setelah serangan AS, bahwa agresi itu telah melukai hubungan Rusia-Amerika. Moskow juga menutup hot line yang telah dibentuk untuk mencegah bentrokan antara militer Rusia dan Amerika di Suriah.

Lavrov juga mengatakan kepada Tillerson bahwa Rusia memiliki pertanyaan tentang pernyataan yang datang dari AS mengenai Suriah yang “sangat ambigu” dan “kontradiksi”. Dia menambahkan bahwa Kremlin ingin tahu tentang maksud sebenarnya dari keprihatinan Gedung Putih terhadap Suriah.

Dia tampaknya mengacu pada perubahan kebijakan baru Washington dan pernyataan bertentangan dari pejabat AS terkait Suriah.

Pada hari Rabu, Trump mengatakan kepada Fox Business Network bahwa dukungan Presiden Rusia pada Assad “sangat buruk untuk Rusia.” Lavrov juga mengatakan bahwa ia mengharapkan masalah menjadi “terang dan jujur” dengan berdiskusi bersama rekannya dari AS Tillerson, untuk membentuk koalisi antiterorisme yang luas. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca