arrahmahnews

OPCW Konfirmasi Penggunaan Gas Sarin atau Sejenisnya di Khan Shaikhoun

Kamis, 20 April 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, DEN HAAG – Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) menyatakan dalam siaran pers yang dipublikasikan di situsnya pada hari Rabu bahwa tes pada beberapa orang yang disebut-sebut sebagai korban senjata kimia di Khan Shaikhoun Suriah menunjukkan bahwa zat Sarin atau zat saraf serupa telah digunakan.

“Sampel bio-medis yang dikumpulkan dari tiga korban selama otopsi mereka telah dianalisis di dua laboratorium yang ditunjuk oleh OPCW,” katanya sebagaimana dikutip TASS, Rabu (19/04). “Hasil analisis menunjukkan bahwa korban terkena Sarin atau zat mirip Sarin.” (Baca juga: Fakta-fakta Kejanggalan Serangan Senjata Kimia di Suriah)

“Sampel bio-medis dari tujuh orang yang menjalani perawatan di rumah sakit juga dianalisis di dua laboratorium lainnya yang ditunjuk OPCW,” kata siaran pers itu. “Demikian pula, hasil analisis ini menunjukkan paparan Sarin atau zat mirip Sarin.”

Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu mengatakan kepada anggota Dewan Eksekutif organisasi bahwa hasil tes yang dilakukan oleh laboratorium yang ditunjuk “tidak dapat dibantah”. (Baca juga:Lavrov Ejek Laporan Media Barat yang Tuduh Assad Punya Senjata Kimia)

Dia juga mengatakan bahwa organisasi tersebut siap untuk mengirimkan misi pencarian fakta ke Khan Shaikhoun segera setelah situasi di sana cukup aman untuk usaha semacam ini.

Sementara itu, dihari yang sama dengan rilis OPCW, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam panggilan telepon kepada Menlu Perancis, Jean-Marc Ayrault, mengatakan bahwa Rusia menegaskan penggunaan senjata kimia di Khan Sheikhoun adalah provokasi terang-terangan yang bertujuan untuk meruntuhkan penghentian permusuhan dan solusi politik di Suriah. (Baca juga:Lavrov: Insiden Khan Shaikhoun Provokasi Nyata Hentikan Solusi Politik di Suriah)

Awal bulan lalu, tepatnya tanggal 4 April, sebuah serangan senjata kimia dilaporkan terjadi di Khan Sahikhoun. AS dan negara negara sekutunya dengan cepat menuduh pemerintahan Assad dibalik serangan ini bahkan sebelum diadakan penyelidikan sama sekali. AS kemudian meluncurkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara Suriah di Sha’irat, Homs. Serangan AS ini kemudian banyak mendapat kecaman karena melanggar kedaulatan sebuah negara.

Menanggapi tuduhan yang diarahkan kepada pemerintah Suriah, Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, Walid al-Moallem menegaskan bahwa Tentara Arab Suriah tidak pernah dan tidak akan pernah menggunakan jenis senjata kimia apapun bahkan terhadap para teroris yang selalu menargetkan rakyat Suriah. (Baca juga:Damaskus: Suriah Tidak Pernah dan Tidak Akan Pernah Gunakan Senjata Kimia)

Dalam konferensi pers di Damaskus, al-Moallem mengatakan bahwa kebohongan mengenai Tentara Suriah menggunakan senjata kimia ini berasal dari negara-negara yang telah dikenal selalu bersekongkol melawan Suriah, setelah para teroris andalan mereka gagal dalam serangan dan negara-negara itu juga gagal dalam upaya mereka untuk mengganggu proses politik. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca