Minggu, 23 April 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, DAMASKUS – Presiden Suriah Bashar al-Assad sekali lagi menuduh Barat yang telah mencampuri urusan dalam negeri Suriah, dengan mendukung teroris setiap kali tentara pemerintah membuat keuntungan, dengan alasan serangan rudal Washington terhadap sebuah pangkalan militer Suriah pada awal bulan ini sebagai sebuah contoh.
Assad membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pidato pada sebuah pertemuan komite pusat Partai Sosialis Arab yang berkuasa di Damaskus pada hari Sabtu, kantor berita resmi Suriah SANA melaporkan.
Presiden Suriah mengatakan bahwa serangan rudal AS pada 7 April terhadap pangkalan udara militer Shayrat di provinsi Homs terjadi setelah kekalahan para teroris di provinsi Hama barat dan kemajuan tentara di bagian utara dan timur Suriah.
“Negara-negara Barat yang dipimpin Amerika Serikat ikut campur dalam mendukung teroris setiap kali Angkatan Darat Arab Suriah melakukan kemajuan yang signifikan,” Assad menambahkan.
Terorisme Wahabi yang disponsori Saudi, Qatar, Turki dan negara-negara yang memusuhi Suriah telah menggunakan semua cara mereka dalam perang, ujarnya.
Presiden Assad lebih lanjut menekankan bahwa pertempuran antara Suriah dan arus ekstremis bukanlah hal yang baru, namun telah dimulai sejak tahun 60an hingga abad ke-20.
Pemerintah tidak akan berhenti melawan terorisme selama teroris tetap tinggal di negara Arab Suriah, katanya.
Suriah akan terus menghadapi skenario Barat yang berusaha merongrong kesatuan dan kedaulatannya serta menempuh jalan politik melalui partisipasi dalam perundingan damai di kota Jenewa, Swiss, dan ibu kota Kazakhstan Astana, untuk menghentikan pertumpahan darah yang mencengkeram negara Arab tersebut, Assad menyimpulkan.
Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Suriah telah melakukan sweeping terhadap elemen Takfiri yang telah meningkatkan aksi kekerasan mereka di seluruh negeri menyusul serangkaian kekalahan di berbagai daerah. [ARN]
Sebar:
