arrahmahnews

FRUSTASI, Pria Thailand ini Bunuh Anak dan Menyiarkannya di Facebook

Rabu, 26 April 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, PHUKET – Seorang pria di Phuket, Thailand, memfilmkan dirinya sendiri saat membunuh anak perempuannya yang berusia sebelas bulan sebelum bunuh diri, dan menyiarkannya secara live melalui Facebook.

Ibu si anak, Jiranuch Trirat, memberi tahu polisi, yang bergegas ke tempat kejadian. “Mereka sudah meninggal saat saya tiba di sana,” kata responden pertama Letnan Jullaus Suvannin kepada AFP, Selasa (25/04).

Pelaku kejahatan tersebut adalah pacar Jiranuch Trirat, Wuttisan Wongtalay yang berusia 20 tahun. Video berdurasi empat menit itu menunjukkan bahwa dia mengikat tali di leher anak perempuannya, Beta, dan menggantungnya dari atap gedung.

Surat kabar Thailand menyiarkan rekaman Trirat mengumpulkan tubuh putrinya dan tubuh Wuttisan dari rumah sakit. Polisi mengatakan bahwa Wuttisan sebelumnya berdebat dengan Jiranuch, karena dia baru saja meninggalkannya untuk pria lain.

“Pukul 3:00 pagi kemarin dia memeriksa telepon saya dan mengancam akan membunuh saya,” kata Jiranuch. “Saya sangat takut dan lari dari rumah dan meninggalkan Beta bersamanya.”

“Saya pulang ke rumah sore dan mereka tidak di sana, saya menelponnya untuk membawa Beta kembali ke rumah, tapi saya tidak dapat menghubunginya. Saat itulah saya melihat video klip tersebut dan menghubungi polisi,” katanya.

“Klip video itu, yang panjangnya sekitar empat menit, diposkan pada pukul 5:45 sore,” kata Letnan Kolonel Sanit Nookhong kepada Kepolisian Thalang.

“Dalam video tersebut, Wuttisan menunjukkan sebotol cairan, yang kemudian kami konfirmasikan adalah minuman kratom [daun kratom digunakan dalam pengobatan rakyat Thailand sebagai stimulan dan, pada dosis yang lebih tinggi, sebagai obat penenang]. Dia memberi bayi itu, Beta , untuk minum dan ia minum juga, setelah itu ia mengikatkan tali di leher gadis itu dan menurunkannya.’

“Anda bisa mendengar gadis itu menangis dan akhirnya tangisan berhenti, lalu dia menariknya ke atap dan melepaskan tali dari lehernya,” katanya. Wuttisan tidak memfilmkan bunuh dirinya sendiri.

Facebook mengirim pesan bela sungkawa kepada keluarga atas insiden itu dan mengatakan konten pembunuhan itu telah dicabut.

Dalam pernyataannya, seorang juru bicara Facebook mengatakan, “Ini adalah insiden yang mengerikan dan rasa simpati kami berikan kepada keluarga korban. Sama sekali tidak ada tempat bagi konten seperti ini di Facebook dan konten itu sekarang sudah dicabut.”

Facebook berjanji untuk mengkaji ulang proses untuk menangani konten-konten seperti itu setelah rekaman gambar pembunuhan di Amerika Serikat, yang terjadi kurang dari dua minggu sebelumnya, masih dapat diakses selama empat jam.

Menyusul peristiwa tersebut, Facebook mengatakan pihaknya “secara terus menerus mengeksplorasi cara-cara yang dapat ditawarkan teknologi baru untuk membantu memastikan Facebook sebagai lingkungan yang aman”.

Pembunuhan dan bunuh diri di Thailand yang disiarkan lewat Facebook Live tersebut banyak diberitakan oleh media di negara itu, dan menjadi viral di media sosial, lapor editor BBC Thailand, Nopporn Wong-Anan.

Ditambahkannya para pengguna media sosial menyatakan kemarahan tapi juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d