Amerika

100 Hari Menjabat, Penggulingan Trump Semakin Menguat

Selasa, 2 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, WASHINGTON – Sejumlah jajak pendapat menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump merupakan pemimpin AS terburuk dari yang pernah ada. Namun, kini mantan taipan properti tersebut telah memimpin AS selama 100 hari dan masih memiliki kekuatan untuk memimpin AS hingga beberapa tahun ke depan.

Kendati demikian, banyak pengamat meramalkan bahwa masa jabatan Trump akan segara berakhir, baik itu terpotong karena pengunduran diri maupun pemakzulan. Jika hal ini terjadi, maka AS akan membentuk sejarah kepemimpinan yang baru.

Pasalnya, tidak ada satu pun presiden AS yang dimakzulkan atau dikeluarkan dari Gedung Putih. Sebelumnya Bill Clinton dan Andrew Johnson sempat ada di posisi itu, namun keduanya berhasil dibebaskan oleh senat. Sementara Richard Nixon berhasil terbebas atas usahanya sendiri.

Namun, lima pakar dari berbagai bidang dengan yakin mengatakan bahwa Trump tidak akan lama bertahan memimpin AS. Dilansir dari laman Indy 100, Senin (1/5), berikut kelima pakar tersebut:

1. Profesor dan sejarawan, Ronald L Feinman, mengatakan bahwa Trump, yang berusia 70 tahun, hanya akan bertahan menjadi presiden selama 199 hari. Feinman berpendapat bahwa Wakil Presiden Mike Pence yang akan menggantikan posisi Trump sebagai presiden.

Dalam sebuah unggahan di blog pribadinya, Feinman menulis pendapatnya tentang Pence.

“Pence tahu bagaimana cara memainkan “bola”. Sikap dan bahasa tubuhnya menunjukkan bahwa dia sering merasa tidak nyaman dengan perilaku bebas dan ceroboh Trump. Investigasi terhadap Flynn akan berkembang, kemudian Ketua DPR Paul Ryan dan Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell akan mempromosikannya. FBI akan melakukan investigasi lebih lanjut dan skandal pada masa awal kepresidenan akan diangkat. Nantinya akan ada seruan agar Trump mengundurkan diri atau dipecat,” tulisnya.

2. Seorang sejarawan dan ahli politik, Allan J Lichtman, yang dijuluki “profesor ahli prediksi” sebelumnya telah memperkirakan kemenangan Trump. Namun kini dia punya prediksi lain yang mengejutkan.

Dalam wawancara dengan Independent awal bulan ini, dia memperkirakan bahwa Trump akan dihentikan dari jabatannya. Terlebih lagi dia yakin 50 persen kemungkinan Trump akan didepak adalah pada pertengahan 2018.

“Ada beberapa alasan mengapa dia dipecat, termasuk dugaan “kejahatan terhadap kemanusiaan” karena telah menarik AS dari upaya menghentikan perubahan iklim. Selain itu, dua klausul yang melarang dia menerima apapun dari pihak asing atau mencegah pejabat publik memanfaatkan orang dalam juga telah dia langgar.”

3. Seorang antropolog AS, Hugh Gusterson, yakin bahwa Trump akan digulingkan oleh partainya sendiri. Dia mengungkapkan hal itu melalui kolom Buletin Ilmu Atom.

“Saya yakin Presiden Trump akan digulingkan dalam kudeta Partai Republik. Dia akan menjadi batu loncatan bagi Pence,” ungkapnya.

4. Seorang profesor politik dari Universitas Manchester, Angelia Wilson, mengatakan bahwa Trump akan dipecat dalam 12 sampai 18 bulan pertama. Dia mengatakan bahwa Trump memiliki skandal yang kemungkinan akan menjadi masalah bagi partainya sendiri.

5. Profesor Sekolah Hukum Harvard, Noah Feldman, tidak menganggap skandal Trump yang akan menyebabkan kehancurannya. Namun kebebasan pers yang dengan perlahan dan hati-hati akan membuat dia dimakzulkan. Seperti diketahui, Trump memiliki kebencian tersendiri terhadap media. Menurut Trump, media seringkali memutarbalikkan fakta tentangnya. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca