arrahmahnews

Netanyahu Potong Dana HAM PBB Pasca UNESCO Kecam Pendudukan

Kamis, 04 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, TEL AVIV – Menyusul serangkaian referendum PBB yang terus berlanjut untuk mengecam atau menghalangi perlakuan apartheid Israel yang berlanjut terhadap rakyat Palestina dan pendudukan wilayah Palestina di tangan pemerintah Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah kembali memotong dana yang secara tradisional diperuntukkan bagi hak asasi manusia.

Netanyahu memotong anggaran 1 juta dolar dari anggaran UNESCO setelah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB itu mengeluarkan sebuah resolusi yang mengecam ekskavasi yang dilakukan Israel di Yerusalem. UNESCO menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

Resolusi UNESCO yang disahkan di markas besar organisasi itu di Paris mengkritik tindakan yang diambil oleh “Israel, sebagai kekuatan pendudukan untuk mengubah karakter dan kota suci Yerusalem.”

Kritikan utama tertuju pada aneksasi (pencaplokan) Israel atas Yerusalem setelah pendudukan di timur kota itu pada tahun 1967. Langkah ini sendiri tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. Sikap Israel disebut “tidak sah dan harus segera dibatalkan.”

Pemotongan terakhir Israel membawa komitmen asli UNESCO senilai 11,7 juta dolar AS turun 2,7 juta dolar. Perintah Netanyahu itu mengikuti serangkaian deklarasi Maret untuk menghilangkan 2 juta dolar dalam kontribusi hak asasi manusia setelah dikeluarkannya sanksi terhadap Israel oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB atas penindasan terus-menerus terhadap orang-orang Palestina.

Pada bulan Januari, perdana menteri tersebut memotong 6 juta dolar dari kontribusi negara itu terhadap UNESCO setelah resolusi anti-pemukiman 2334 Dewan Keamanan PBB disahkan, menuntut agar Israel menghentikan pembangunan perumahan di wilayah yang tidak dimilikinya secara legal.

Bersikeras bahwa pemungutan suara paling baru tersebut adalah “delusi,” Netanyahu mengomentari pengamatan anggota PBB tentang atmosfir seperti penjara Israel yang mengelilingi warga Palestina, dengan mengatakan bahwa, “Ada harga untuk pelecehan”.

“Saya memerintahkan direktur jenderal Kementerian Luar Negeri untuk mengurangi jutaan dolar AS dari uang yang Israel transfer ke PBB,” tambahnya.

Di antara negara minoritas anggota PBB yang mendukung Israel dengan memberikan suara menentang kecaman terbaru adalah Italia, Amerika Serikat, Paraguay, Togo dan Ukraina. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca