arrahmahnews

Kelompok Radikal Mainkan ‘Teori Konpirasi CIA’ Untuk Jatuhkan Pemerintah

Kamis, 11 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, JAKARTA – Memberi label negatif adalah salah satu cara untuk membungkam lawan-lawan politik. Kelompok radikal yang dikenal sebagai penyebar label negatif yang sangat agresif. Kini pun kita menyaksikan banyaknya label-label negatif yang ‘beredar’ di tengah-tengah masyarakat, yang ditujukan untuk mendiskreditkan pemerintah seperti: PKI, anti-Islam, kriminalisasi ulama, pelindung penista agama, mengintervensi hukum, agen aseng dan asing dll.

Label negatif ini berfungsi untuk ‘membelenggu’ ruang gerak pemerintah sembari memupuk kekuatan kelompok sendiri. Seperti label ‘anti-semit’ yang secara efektif berhasil membelenggu masyarakat Kristen Eropa-Amerika dari dominasi Zionis Yahudi. Label ‘anti-semit’ dan ‘konspirasi teori’ adalah dua label ‘hebat’ yang diciptakan oleh Mossad-CIA. Atau label ‘anti-revolusi’ dan ‘borjuis’ yang disematkan oleh orang-orang komunis kepada lawan-lawan politiknya.

Tidak perlu heran jika kelompok radikal sekarang banyak menyematkan label negatif pada pemerintah yang benar-benar bekerja untuk rakyat, karena mereka digerakkan oleh elit politik yang kehilangan cengkeraman pada perusahaan-perusahaan milik negara dan untuk mengikis keberpihakan rakyat pada pemerintah yang merasakan pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.

Peneliti ‘teori konspirasi’ George Washington dalam tulisannya di situs ‘Zero Hedge’ 23 Februari 2015 menulis bahwa label ‘Teori Konspirasi’ diciptakan oleh CIA pada tahun 1967 untuk membungkam pihak-pihak yang kritis dengan narasi-narasi resmi kemapanan. Label ini sengaja diciptakan sebagai antisipasi bergulirnya wacana UU Kebebasan Informasi (Freedom of Information Act) yang resmi digulirkan oleh New York Times pada tahun 1976.

“Secara khusus, pada bulan April 1967 CIA menulis ‘dispatch’ tentang “conspiracy theories” dan merekomendasikan metode-metode untuk mendiskreditkannya. Di internal CIA hal itu masuk dalam kelompok/unit “psych” atau ‘psychological operations’ atau dis-informasi dan “CS” atau ‘Clandestine Services’,” demikian tulis Washington.

‘Dispatch’ itu menyebutkan: “Trend opini ini menjadi perhatian penting pemerintah Amerika, termasuk lembaga kita (CIA).”

Tujuan ‘dispatch’ tersebut adalah menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengkonter dan mendiskreditkan setiap klaim dalam ‘teori konspirasi’ sehingga menghambat peredaran klaim-klaim tersebut di tengah-tengah masyarakat. Informasi-informasi pendukung juga disediakan dalam bagian-bagian yang dirahasiakan atau yang tidak dirahasiakan di dalam arsip CIA.

Operasi penyematan label ‘teori konspirasi’ hanya dilakukan dimana terjadi diskusi tentang masalah ini. Dan untuk melemahkan klaim-klaim teori konspirasi, CIA memfasilitasi diskusi-diskusi yang menghadirkan pakar-pakar bayaran seperti politisi dan editor senior, yang akan mengatakan bahwa ‘pemerintah telah melakukan penyelidikan yang maksimal, bahwa klaim-klaim tentang teori konspirasi adalah tidak berdasar, bahwa klaim-klaim dalam teori konspirasi hanya menguntungkan orang-orang jahat.

Selanjutnya terhadap klaim-klaim ‘teori konspirasi’ akan disematkan tuduhan bahwa ‘tuduhan dilakukan sebelum ada bukti yang kongkrit’, ‘klaim bermotivasi politik’, ‘klaim bermotivasi uang’, ‘tidak didukung dengan penelitian yang baik’, dan ‘berdasar teori buatan sendiri’. [ARN]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca