arrahmahnews

Barbarisme Rezim Saudi Terus Berlanjut di Qatif, Balitapun Jadi Sasaran

Sabtu, 13 Mei 2017,

ARRAHMAHNEWS.COM, QATIF – Barbarisme rezim Saudi terhadap warga al-Awamiyah berlanjut untuk hari ketiga berturut-turut. Pasukan Saudi telah menyerang warga sipil tak bersenjata dengan cara yang paling agresif, beberapa korban telah tewas, selain melukai puluhan lainnya.

Pasukan rezim Saudi bahkan menembak mati seorang balita berusia dua setengah tahun dan seorang pemuda di desa Awamiyah di Qatif wilayah Timur kerajaan. (Baca juga: Militer Saudi Lakukan Serangan Brutal Terhadap Warga Sipil di Qatif)

Situs berita Lebanon al-Ahed melaporkan pada hari Jumat bahwa anak tersebut, yang diidentifikasi sebagai Javad al-Dagher, tewas pada Kamis malam saat dia bersama keluarganya di dekat Awamiyah di Provinsi Timur. Ditambahkan bahwa ibu anak tersebut juga mengalami luka kritis.

Javad al-Dagher

Laporan tersebut mengatakan bahwa seorang pemuda, yang diidentifikasi sebagai Ali Mohammad Kazim, juga ditembak mati di tangan pasukan Saudi di Awamiyah pada hari Jumat.

Situs berita tersebut melaporkan bahwa pasukan itu menembakkan granat berpeluncur roket ke masjid Sayed Mohammad di lingkungan al-Masoura Awamiyah, dan benar-benar menghancurkannya. Pasukan rezim juga menyerang masjid lain di distrik al-Deira di desa yang sama. (Baca juga: Arab Saudi Larang Sholat Jum’at di Qatif dan Awamiyah)


Mereka juga menembakkan RPG secara acak ke berbagai tempat di lingkungan Awamiyah, merusak jaringan listrik dan waduk air di desa yang sudah berada di bawah pengepungan kerajaan dan menghadapi kekurangan air yang parah.

Tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka pada hari Rabu, ketika pasukan rezim Saudi menggunakan senapan dan senjata berat dalam gelombang serangan baru terhadap Awamiyah. (Baca juga: BREAKING NEWS! Saudi Kerahkan Militer ke Qatif Menyusul Eksekusi Sheikh Nimr)

Pasukan Saudi memulai aksi militer mereka di lingkungan kota tua Mowsawara setelah keputusan rezim Saudi untuk menghancurkan tempat tersebut dan menggusur penghuninya, walaupun mereka menolak.

Provinsi Timur Saudi telah menjadi lokasi demonstrasi damai sejak Februari 2011. Para pemrotes telah menuntut reformasi, kebebasan berekspresi, pembebasan tahanan politik, dan diakhirinya diskriminasi ekonomi dan agama terhadap wilayah miskin namun kaya minyak tersebut. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca