arrahmahnews

Israel Sabotase Jaringan Telepon Lebanon saat Pidato Sekjen Hizbullah

Senin, 15 Mei 2017

ARRAHMAHNEWS.COM, BEIRUT – Pemerintah Lebanon tuding rezim Israel bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini ke jaringan telekomunikasi negara tersebut yang terjadi saat Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah memberikan pidatonya pada hari Kamis lalu.

Dalam pidatonya hari Kamis untuk menghormati komandan tertinggi Hezbollah Mustafa Badreddine, tiba-tiba beredar pesan suara dan sms yang dikirim ke ribuan orang Lebanon yang menuduh Nasrallahlah yang memerintahkan pembunuhan Badreddine.

Setelah kejadian tersebut, Hizbullah mengatakan, “Sumber yang tidak dikenal memanipulasi sambungan telepon kantor pers Hizbullah, dan mengirim pesan suara dan pesan pesan teks ke sejumlah warga negara,” yang mana hal ini termasuk penghinaan terhadap gerakan perlawanan dan pemimpinnya. “

Dalam sebuah pernyataan bersama, Kementerian Telekomunikasi Le banon dan perusahaan telekomunikasi yang dikelola negara, Ogero, mengatakan bahwa mereka percaya Israel berada di balik kejadian sabotase jaringan telepon ini, dengan alasan hal serupa pernah dilakukan Israel di tahun 2006.

“Sabotase tersebut mempengaruhi sekitar 10.000 telepon melalui “teknologi tinggi yang menembus jaringan telepon dari luar Lebanon,” pernyataan tersebut menambahkan.

Lebih lanjut pernyataan itu mengatakan bahwa sebuah inspeksi teknis telah menemukan bahwa pesan tersebut diprakarsai dari Prancis, Italia, Irak, Suriah dan beberapa negara lainnya.

Penyelidikan akan berlanjut dan pemerintah Lebanon akan mengambil tindakan dan prosedur teknis yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran tersebut.

Selama 33 hari perang Israel ke Lebanon pada tahun 2006, Tel Aviv dan sekutu-sekutunya juga mengirimkan pesan teks dan pesan suara ke telepon seluler Lebanon dan melakukan hack ke stasiun televisi Hizbullah, Al-Manar.

Pada hari Kamis, pemimpin Hizbullah memperingatkan bahwa tidak ada bagian dari tanah Palestina yang diduduki Israel akan kebal terhadap serangan rudal dan pejuangnya dalam konflik di masa depan.

Lebih lanjut dia mencatat bahwa pejuang perlawanan Libanon telah memenuhi tugas untuk mengamankan daerah perbatasan dengan Suriah dan membongkar pos-pos militan di wilayah tersebut.

Satu hari kemudian, Hizbullah mengumumkan bahwa mereka telah menyerahkan sejumlah pos militer ke tentara Lebanon. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca