Selasa, 16 Mei 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, PYONGYANG – Beberapa hari setelah Korea Selatan memilih presiden baru yang mungkin mendukung hubungan diplomatik yang lebih baik dengan Pyongyang, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak menengah yang mungkin bisa mengakomodasi hulu ledak nuklir besar ke Laut Jepang.
“Uji coba rudal terbaru Korea Utara menunjukkan tingkat kinerja yang belum pernah terlihat sebelumnya dari rudal Korea Utara,” ujar insinyur geospasial John Schilling dalam tulisannya di 38North, sebuah situs yang didedikasikan untuk topik keamanan Korea Utara. Meskipun Hwasong-12 diklasifikasikan sebagai rudal jarak menengah, hal itu bisa membuat Korea Utara melakukan uji coba subsistem ICMBs. (Baca juga:Analis: Kisruh AS-Korut adalah Usaha Washington Monopoli Senjata Nuklir)
“Deklarasi yang sering diajukan Presiden AS Donald Trump tentang penyelesaian ” masalah ” Korea Utara mungkin telah memaksa Pyongyang untuk mempercepat pengembangan ICBM. “Kemungkinan uji coba subsistem ICBM dengan cara rendah ini merupakan perlindungan Korea Utara” terhadap prospek eskalasi dengan pasukan AS,” tambah Schilling.
Schilling menambahkan bahwa menurut berbagai ahli, hal ini bisa mewakili kemajuan signifikan menuju tujuan negara itu untuk mencapai kemampuan ICBM yang lebih besar. Komando Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tes terbaru “tidak sesuai dengan rudal balistik antar benua”. Tapi David Wright dari Union of Concerned Scientists memperkirakan kisaran proyektilnya sekitar 2.800 mil. (Baca juga:Korut: Sepasang Pesawat Pembom Strategis AS di atas Semenanjung Korea)
Rudal “gaya Korea” itu “mampu membawa hulu ledak nuklir besar yang berat,” lapor kantor berita Korea Utara KCNA. Berdasarkan ketinggian dan waktu penerbangan rudal, DPRK mungkin telah meluncurkan ” rudal jenis baru,” kata Menteri Pertahanan Jepang Tomomi Inada. (ARN)
Sebar:
